Liputan6.com, New York - Donald Trump telah resmi dilantik menjadi Presiden Amerika Serikat (AS). Dalam pidato pelantikannya, Donald Trump berjanji akan mendorong perekonomian ke arah yang lebih sehat dengan mengutamakan kepentingan publik.
Pemerintah Amerika Serikat di bawah kepemimpinan Trump diprediksi akan memulai kebijakannya dengan pemotongan pajak. Dalam situs whitehouse.org, Trump menjelaskan bahwa pemerintahannya akan memberlakukan pajak yang lebih rendah bagi perseorangan dan perusahaan.
"Presiden merencanakan untuk menurunkan pemotongan di setiap bentuk pajak, menyederhanakan aturan dan mengurangi tarif pajak bagi perusahaan Amerika Serikat, yang hingga kini masih menjadi salah satu pajak tertinggi di dunia," tulis laporan tersebut seperti dilansir dari salon.com, Minggu (22/1/2017).
Advertisement
Baca Juga
Laporan di situs resmi tersebut juga menjelaskan bahwa Presiden Donald Trump akan segera menerbitkan regulasi baru untuk memicu pertumbuhan lapangan kerja di Amerika Serikat. Beberapa peraturan yang menghambat hal ini akan segera direvisi.
"Presiden telah mengusulkan moraturium tentang aturan regulasi yang baru. Beberapa peraturan yang menghambat akan munculnya lapangan tenaga kerja juga akan menjadi perhatian tersendiri," ungkap laporan tersebut.
Walau begitu, banyak analis yang khawatir bahwa kebijakan Trump ini dapat memberikan ancaman yang lebih besar. Analis menilai, data pekerjaan dan tren Amerika Serikat menunjukkan bahwa stimulus bisa meningkatkan permintaan terutama di daerah yang populasi tenaga kerja sudah banyak.
Alhasil ini bisa memicu inflasi dan memaksa The Federal Reserve menaikkan suku bunga lebih cepat dari yang diharapkan.
Ekonom Jed Kolko menjelaskan, akan lebih baik apabila kebijakan Donald Trump difokuskan pada daerah pedesaan dan jantung industri. Hal ini lebih berdampak apalagi melihat daerah ini pernah terkena dampak paling besar saat resesi.
Sebelumnya, dalam Pidato pelantikan di Washington DC, Donald Trump mendorong perekonomian Amerika Serikat ke arah proteksionisme.
"Kita harus menjaga negeri kita dari ketamakan negara lain yang membuat produk, mencuri perusahaan dan menghilangkan lapangan kerja," ungkap Trump. (Vna/Gdn)