Ini Bukti Dualisme Kepemimpinan di Pertamina Menurut Menteri Rini

Untuk menyelesaikan masalah di Pertamina, Menteri Rini memilih langsung berkonsultasi dengan Presiden RI Joko Widodo.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 03 Feb 2017, 16:06 WIB
Diterbitkan 03 Feb 2017, 16:06 WIB
Untuk menyelesaikan masalah di Pertamina, Menteri Rini memilih langsung berkonsultasi dengan Presiden RI Joko Widodo.
Untuk menyelesaikan masalah di Pertamina, Menteri Rini memilih langsung berkonsultasi dengan Presiden RI Joko Widodo.

Liputan6.com, Jakarta - Dwi Soetjipto dan Ahmad Bambang diberhentikan dari posisi Direktur Utama dan Wakil Direktur Utama PT Pertamina (Persero). Pemberhentian itu dikarenakan Pertamina dianggap memiliki dua sosok pemimpin.

Menteri BUMN Rini Soemarno mencurahkan pengalamannya mengenai alasan tersebut. "Misalnya dalam mengambil keputusan, saat rapat direksi. Jadi kalau yang satu tidak setuju dengan yang lain, jalan sendiri. Akhirnya kan bukan team work itu," cerita Rini di kantornya, Jumat (3/2/2017).

‎Rini mengaku, untuk perusahaan sekelas Pertamina, sikap seperti itu dianggap sudah tidak sesuai dengan pronsip-prinsip Good Corporate Governance (GCG). Hal ini yang dinilai jika terus dilanjutkan akan membawa masalah di Pertamina.

"Padahal penekanannya adalah GCG bahwa keputusan itu keputusan direksi, jadi tanggung bersama tidak bisa dipotong sendiri. Kalau sudah tidak ikut GCG jadi masalah," tegas dia.

Karena alasan GCG itulah, meski dirinya sadar di Pertamina ada dualisme kepemimpinan tersebut, Rini lebih memilih untuk tidak berkomunikasi dengan Dwi Soetjipto dan Ahmad Bambang.

Melihat hal itu tidak ada perubahan, dan kemudian Dewan Komisaris mengusulkan untuk segera dilakukan tindakan. Maka akhirnya Rini lebih memilih langsung berkonsultasi dengan Presiden RI Joko Widodo.

"Jadi saya memang langsung memutuskan untuk bicara dengan presiden. Karakter masing-masing yang tidak bisa kita baca," cerita Rini.

"Kalau saya melihat maaf ya, Pak Dwi dan Pak Bambang, masalahnya personality," tutup Rini. (Yas/Gdn)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya