Begini Cara Menperin Bangkitkan UKM di Jawa Timur

Menteri Perindustrian Airlangga Hartanto mengatakan, ada beberapa kendala yang membuat UKM menjadi lambat untuk berkembang.

oleh Dian Kurniawan diperbarui 20 Feb 2017, 09:52 WIB
Diterbitkan 20 Feb 2017, 09:52 WIB
Menteri Perindustrian Airlangga Hartanto mengatakan, ada beberapa kendala yang membuat UKM menjadi lambat untuk berkembang.
Menteri Perindustrian Airlangga Hartanto mengatakan, ada beberapa kendala yang membuat UKM menjadi lambat untuk berkembang.

Liputan6.com, Surabaya - Menteri Perindustrian (Menperin) Airlangga Hartarto terus memantau, mengevaluasi dan memberikan solusi supaya bisa membangkitkan para pelaku Usaha Kecil Menengah (UKM) di Jawa Timur.

Airlangga menuturkan bahwa di Jawa Timur banyak industri kulit dan Huraira Leather Bag merupakan salah satu UKM yang mempunyai produk kualitas bagus dan sudah beberapa kali ikut pameran di Jakarta maupun luar negeri.

"Makanya boleh dong saya datang dan mau lihat sendiri seperti apa produk-produknya. Ternyata memang bagus dan berkualitas, made in Indonesia," tutur Menperin kepada Liputan6.com seperti ditulis Senin (20/2/2017)

Airlangga mengatakan, ada beberapa kendala yang membuat UKM menjadi lambat untuk berkembang, salah satunya adalah di Tanggulangin Sidoarjo.

"Memang kita mau lihat ada hambatan-hambatan apa saja. Nah kalau sudah ketahuan hambatannya kita mau dorong. Misalnya industri kulit di Tanggulangin Sidoarjo kita evaluasi dan ternyata harus direvitalisasi," kata dia.

Hambatan yang mengemuka antara lain adalah ketersediaan bahan baku yang masih terbatas dan perlku ditingkatkan kualitasnya. Kemudian perosalan peralatan produksi yang kurang modern dan terbatas jumlahnya.

"Nanti juga kami lihat, mungkin tingkat persaingan di Tanggulangin yang belum sinergis, nanti tentu akan kita lihat secara keseluruhan. Kadang kualitasnya sudah bagus, seperti di galeri ini kesulitannya justru ordernya lebih banyak dari kapasitas produksinya. Nah ini kan juga persoalan, meski persoalan yang enak," ucap dia.

Sementara itu, Siti Huraira selaku pemilik galeri Huraira Leather Bag mengucapkan terima kasih atas bantuan Kementrian Perindustrian, termasuk Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Timur, yang telah memberinya kesempatan tampil di pentas pameran level nasional maupun manca negara.

"Dengan seringnya ikut pameran dan atas dorongan Kementerian Perindustrian, membuat tas kulit merek Huraira Leather Bag dikenal masyarakat dan kini sudah menerima banyak ordernya," kata Huraira.

Wanita paruh baya ini menyebut bahwa awal bulan lalu Huraira Leather Bag memperoleh fasilitas both gratis dari Kementerian Perindustrian di event Indonesia Fashion Week 2017. "Dampaknya luar biasa, saya sekarang kebanjiran order. Terima kasih bapak-bapak, khususnya Pak Menteri," ucap Huraira.

Usai event IFW 2017, Huraira Leather Bag juga berkesempatan menggelar produk buatan handmade tersebut di Istana Cipanas pada acara yang diselenggarakan Organisasi Aksi Solidaritas Era Kabinet Kerja (OASE), yang dihadiri Ibu Negara Irina Joko Widodo dan Ibu Mufida Jusuf Kalla.

"Alhamdulillah, semuanya merespon baik produk kami. Mudah-mudahan Huraira Leather Bag bisa menjadi bagian dari yang bisa dibanggakan Indonesia," ujar Huraira. 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya