JAS Bakal Layani Ground Handling Pesawat Raja Arab Saudi

Pesawat Saudi Arabian (SV) yang mengangkut kargo milik Raja Arab telah mulai berdatangan lebih awal ke Bandara Halim Perdanakusuma.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 22 Feb 2017, 14:46 WIB
Diterbitkan 22 Feb 2017, 14:46 WIB

Liputan6.com, Jakarta Kunjungan Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz al-Saud ke Indonesia menjadi sebuah sejarah. PT Jasa Angkasa Semesta atau JAS Airport Services berupaya mendukung kesuksesan kunjungan bilateral lewat layanan ground handling armada pesawat rombongan Kerajaan Arab Saudi yang akan tiba awal Maret 2017.

Raja Arab Saudi, Salman Bin Abdulazis Al-Saud akan berkunjung ke Indonesia pada 1 Maret  hingga 9 Maret 2017. Kunjungan Raja Arab kali ini merupakan peristiwa bersejarah setelah sebelumnya Raja Faisal pernah mengunjungi Indonesia 46 tahun silam.

Pada kunjungan nanti, Raja Salman akan didampingi jajaran Menteri dan Pejabat Negara Arab Saudi, sekitar 800 orang.

Dalam dukungannya terhadap pemerintah, JAS telah meningkatkan persiapan ground handling bagi pesawat rombongan Kerajaan di Bandara Halim Perdanakusuma (HLP) dan Bandara Ngurai Rai (DPS).

Pesawat Saudi Arabian (SV) yang mengangkut kargo milik Kerajaan telah mulai berdatangan lebih awal ke Bandara Halim Perdanakusuma dan Bandara Ngurai Rai.

"Ada sekitar 20 penerbangan kerajaan yang akan kami tangani, khusus di Halim," kata Satriana, station manager JAS dalam keterangannya, Rabu (22/2/2017). JAS akan melayani berbagai konfigurasi Boeing termasuk B747 400, B747 Freighter, B777, B757 dan B737 800.

"Secara khusus, kami mengembangkan Main Deck Loader dari Bandara Cengkareng berkapasitas 32 ton untuk naik turunnya kargo mereka di HLP dan DPS," papar Subiyono, Direktur Operasional JAS.

Adji Gunawan selaku CEO JAS Airport Services menambahkan, Ini merupakan suatu kepercayaan sekaligus tantangan yang diberikan maskapai Saudia kepada kami.

"Kami bangga berkontribusi dalam sejarah. Harapan kami, operasional berjalan lancar dan kedua negara bisa lebih meningkatkan hubungan bilateral,"‎ tutup dia. (Yas)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya