Proyek Kereta Cepat Bikin Harga Properti di Bandung Melonjak

Konsep Bandung Urban Mobility Project yang digagas oleh Pemerintah Kota Bandung membuat peminat properti di Bandung semakin banyak.

oleh Arthur Gideon diperbarui 09 Mar 2017, 15:45 WIB
Diterbitkan 09 Mar 2017, 15:45 WIB
Konsep Bandung Urban Mobility Project yang digagas oleh Pemerintah Kota Bandung membuat peminat properti di Bandung semakin banyak.
Konsep Bandung Urban Mobility Project yang digagas oleh Pemerintah Kota Bandung membuat peminat properti di Bandung semakin banyak.

Liputan6.com, Jakarta - Pasar properti residensial di kawasan Bandung terus bergerak naik seiring perkembangan pembangunan infrastruktur berupa proyek kereta cepat Jakarta-Bandung dan pembangunan tol layang (elevated) Jakarta-Cikampek. Kedua proyek infrastruktur tersebut akan mempercepat waktu tempuh perjalanan darat dari Jakarta menuju ke Bandung dan sebaliknya.

Wasudewan, Country Manager Rumah.com menjelaskan, menurut data Rumah.com Property Index, harga perumahan di kawasan Bandung sepanjang tahun lalu rata-rata meningkat sekitar 2,4 persen setiap kuartal dengan harga median Rp 9,5 juta per meter persegi.

“Ketika Presiden Joko Widodo melakukan peletakan batu pertama pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung pada bulan Januari 2016 lalu, median harga perumahan di Bandung langsung melesat 4 persen, dari Rp 8,9 juta per meter persegi pada kuartal IV 2015, menjadi Rp 9,29 juta per meter persegi pada kuartal I 2016,” ujar Wasudewan seperti dikutip dari keterangan tertulis, Kamis (9/3/2017).

Tak heran, berdasarkan data yang dimiliki oleh Rumah.com, Bandung menjadi salah satu dari 10 lokasi favorit para pencari properti di Indonesia, sepanjang tahun 2016. “Data ini kami peroleh berdasarkan perilaku 3,4 juta konsumen properti di Indonesia yang mengakses 17 juta halaman Rumah.com setiap bulan,” tambah Wasudewan.

Kenaikan harga properti di Bandung tidak hanya didorong oleh pembangunan infrastruktur Jakarta-Bandung dan Jakarta-Cikampek, namun juga didorong oleh adanya rencana pembangunan infrastruktur di wilayah Bandung sendiri, yang merupakan bagian dari konsep Bandung Urban Mobility Project yang digagas oleh Pemerintah Kota Bandung.

Infrastruktur tersebut adalah Light Rail Transit (LRT) Metro Kapsul yang rencananya akan mulai dibangun pada tahun ini dan beroperasi tahun depan secara bertahap, membentang sepanjang 6 kilo meter dari Stasiun Kereta Bandung di Kebonjati, menuju ke Pasar Baru, Dalem Kaum dan Tegallega.

Perkembangan infrastruktur tersebut juga akan berdampak terhadap salah satu kawasan yang kini menjadi sorotan para pencari rumah dan investor properti, yaitu wilayah Bandung Timur.

Rencana pembangunan Bandung Intra Urban Toll Road (BIUTR) yang akan membentang sepanjang lebih dari 27 Km dari Pasteur hingga Ujung Berung di Bandung Timur juga diyakini akan mengurai kemacetan lalu lintas. Tentu saja, rencana pembangunan BIUTR ini juga akan menambah daya tarik properti di kawasan tersebut. (Gdn/Ndw)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya