Sri Mulyani Akui Terlalu Larut dengan APBN

Perhatian Sri Mulyani terfokus untuk mengembalikan kredibilitas APBN sehingga tak sempat melirik hal lain.

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 27 Mar 2017, 11:45 WIB
Diterbitkan 27 Mar 2017, 11:45 WIB
20161027 Bahas APBN 2017, Sri Mulyani Ajak Pengusaha Ikut Program Tax Amnesty
Menteri Keuangan Sri Mulyani saat konferensi pers APBN 2017 di kantor Kemenkeu, Jakarta, Kamis (27\10). Pertumbuhan ekonomi, sebagai indikator utama pencapaian, ditetapkan sebesar 5,1 persen untuk tahun depan. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati mengakui bahwa selama delapan bulan di Kabinet Kerja, perhatiannya terfokus untuk mengembalikan kredibilitas Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dibanding masalah perumahan. Padahal sektor ini sangat penting untuk menciptakan kesejahteraan masyarakat.

"Sejak saya pulang dan bekerja sebagai Menkeu dalam selama delapan bulan ini, saya belum sempat melihat masalah perumahan," kata Sri Mulyani saat ditemui di acara SMF Investor Gathering 2017 di Hotel Borobudur, Jakarta, Senin (27/3/2017).

Sri Mulyani mengaku sedang konsen pada persoalan mendesak, seperti menyelesaikan persoalan APBN Perubahan 2016 dan menyusun fiskal di tahun anggaran 2017, termasuk melaksanakan dengan baik dan aman.

"Terus terang banyak hal yang mendesak, seperti mengembalikan kredibilitas APBN supaya APBN 2016 bisa diselesaikan dengan suistanable. APBN 2017 bisa dijalankan, karena fiskal masih perlu diselesaikan. Jadi perhatian saya delapan bulan ini melaksanakan APBN ke pendaratan aman, sehingga jadi instrumen yang efektif," jelasnya.

Menurutnya, sektor perumahan atau kebutuhan papan bagi masyarakat sangat vital dalam mewujudkan masyarakat sejahtera, adil, dan makmur. Dalam sidang kabinet dengan Presiden pun, diakui Sri Mulyani, masalah perumahan kerap dibahas.

"Jangan lagi ditanya pentingnya perumahan buat masyarakat, sangat penting. Ini salah satu bidang yang difokuskan, makanya kita perlu berinovasi memperbaiki dari sisi finansial dan memobilidasi kemampuan masyarakat untuk bisa mendapatkan rumah yang layak," Sri Mulyani berharap. (Fik/Gdn)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya