Liputan6.com, Jakarta - PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI menambah jumlah perjalanan kereta api sebagai bentuk peningkatan pelayanan bagi para pengguna untuk menghadapi musim mudik lebaran 2017.
Senior Menejer Humas DAOP 1 Jakarta Suprapto mengungkapkan KAI, khususnya DAOP 1 Jakarta merencanakan akan melakukan penambahan sebanyak 15 perjalanan kereta api ke berbagai tujuan di Pulau Jawa.
"Bagi masyarakat yang belum kebagian tiket, masih ada harapan, dengan adanya tiket ka tambahan sebanyak 15 perjalanan atau sekitar 17.000 tiket," kata Suprapto seperti ditulis Rabu (29/3/2017).
Advertisement
Berbeda dengan‎ penjualan KA reguler yang bisa dilakukan H-90 keberangkatan, untuk KA tambahan ini baru bisa dipesan pada H-60 keberangkatan.
Dijelaskan Suprapto, sampai hari ini, penjualan tiket kereta api untuk keberangkatan H-5 (20 Juni 2017) sampai dengan hari lebarang pertama (25 Juni) telah ludes terjual.
Baca Juga
"Tiket kereta api dari jakarta (pemberangkatan gambir dan pasar senen) utk tujuan jawa tengah (jogya dan semarang) dan jawa timur (surabaya dan malang) , pd pemberangkatan H-5 (20 juni 2017) sampai dengan H lebaran pertama (25 juni 2017), telah habis terjual," ungkapnya.
‎Sementara, untuk relasi jakarta ke Bandung dan Cirebon, dikatakan Suprapto masih banyak tersedia.
Sebelumnya, Direktur Komersial dan IT KAI Muhammad Kuncoro Wibowo mengungkapkan, KAI akan menambah jumlah mesin penjualan tiket kereta (vending machine) sebanyak 100 unit. Penambahan mesin penjualan tiket ini untuk memudahkan masyarakat dalam mendapatkan tiket kereta.
Sejauh ini KAI telah mengoperasikan mesin penjualan tiket kereta sekitar 40 unit. Seluruh mesin tersebut tersebar di stasiun-stasiun yang besar. "Sekarang ini ada sekitar 40 unit di berbagai tempat.‎ Ada di Gubeng, di Solo juga, Jogja dan Bandung," kata Kuncoro, di Jakarta, Senin (27/3/2017). Target dari pemasangan tersebut sebelum mudik Lebaran 2017.Â
Kuncoro berharap, ‎dengan bertambahnya mesin penjualan tiket tersebut dapat mempermudah masyarakat mendapatkan tiket kereta. Rencananya, mesin tersebut akan ditaruh pada luar stasiun untuk menghindari kepadatan ketika terjadi antrian. "Saya harap, bisa bantu masyarakat. Maka akan ditempatkan di luar stasiun dari pada stasiun penuh," tutur Kuncoro.‎ (Yas/Gdn)