Menhub Budi Karya: Bandara Adi Soemarmo Harus Jadi Hub di Jawa

Pengembangan Bandara Adi Soemarmo Solo akan menambah rute dan penumpang internasional di bandara tersebut.

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 02 Apr 2017, 20:24 WIB
Diterbitkan 02 Apr 2017, 20:24 WIB
Bandara Adi Soemarmo Solo
Bandara Adi Soemarmo Solo

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi akan menjadikan Bandara Adi Soemarmo Surakarta (Solo) sebagai salah satu bandara hub di Jawa. Langkah tersebut agar Solo menjadi pusat dimana kota-kota besar di Indonesia bagian timur atau barat misalnya Ambon, Manado, Medan, Padang dapat langsung ke Solo.

“Apabila jadi pusat, pesawat yang menuju Jawa Tengah tidak perlu ke Jakarta dulu. Dengan begitu, tahun lalu sudah ada kenaikan yang signifikan,” tegas Budi Karya Sumadi dalam keterangan tertulis Minggu (2/4/2017.

Pengembangan Bandara Adi Soemarmo Solo akan menambah rute dan penumpang internasional di bandara tersebut. Saat ini, terdapat tiga maskapai yang melayani rute internasional yaitu Garuda Indonesia, Air Asia, dan Lion Air dengan dua tujuan yaitu Jeddah dan Kuala Lumpur.

“Dengan pengembangan, Bandara Adi Soemarmo akan menjadi bandara yang benar-benar internasional, yang dapat melayani rute misalnya ke Jepang atau China,” tambah dia. 

Untuk mengimplementasikan hal tersebut, banyak hal yang akan dilakukan yaitu diantaranya menambah kapasitas terminal tersebut dari 13 ribu meter persegi menjadi 26 ribu meter persegi yang ditargetkan akan selesai pada tahun 2019.

Runway juga akan diperpanjang yang asalnya 2.600 meter, bertahap menjadi 2.800 meter kemudian nanti jadi 3.000 meter sehingga pesawat wide body bisa masuk,” papar Budi Karya.

Ditargetkan perpanjangan runway menjadi 2.800 meter tersebut dapat selesai pada 2018 apabila pembebasan lahan sudah selesai.

Menhub Budi Karya Sumadi  melakukan peninjauan ke Bandara Adi Soemarmo, Solo terkait revitalisasi bandara tersebut pada Sabtu (1/4/2017). (Foto: Humas Kemenhub)

Selain itu, slot penerbangan di bandara Adi Soemarmo akan diefektifkan, salah satu caranya adalah dengan memindahkan flying school di bandara tersebut. “Untuk mengefektifkan slot, diharapkan flying school tidak ada di sini sehingga movement pesawat yang asalnya 70 movement dapat menjadi 80 movement , bahkan dapat menjadi 100 movement per hari,” jelas dia.

Terkait data arus lalu lintas pesawat udara domestik di Bandara Adi Soemarmo pada tahun 2016, untuk kedatangan tercatat 14.219 penumpang atau naik 16 persen dibandingkan tahun sebelumnya sedangkan untuk keberangkatan yaitu 14.210 penumpang atau meningkat 16 persen.

Data statistik arus lalu lintas penumpang domestik di Bandara Adi Soemarmo pada tahun 2016 untuk kedatangan yaitu 1.058.626 penumpang atau naik 49 persen dari tahun sebelumnya sedangkan untuk keberangkatan yaitu 1.051.295 penumpang atau meningkat 47 persen dari periode tahun sebelumnya. (Fik/Gdn)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya