Liputan6.com, Tangerang - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyesalkan kondisi harga tanah yang tinggi dan terus meningkat di Indonesia. Menurut dia hal ini karena pemerintah tidak mempunyai bank tanah (land bank).
Jokowi menuturkan, dengan kondisi tingginya harga tanah membuat masyarakat sulit memiliki rumah. Apalagi hunian yang berlokasi di Jakarta yang harga tanahnya mencapai ratusan juta rupiah.
"Ini memang kesalahan pemerintah kenapa tidak mempunyai bank tanah, land bank, sehingga harga tanah di Jakarta Rp 200 juta-250 juta, terus rakyat mau beli dari mana," kata Jokowi di Tangerang Selatan, Kamis (27/4/2016).
Advertisement
Baca Juga
Jokowi berandai jika pemerintah memiliki bank tanah bisa digunakan untuk memenuhi kebutuhan hunian masyarakat.
"Kalau dulunya kita memiliki misal 30 persen dari wilayah Jakarta dikuasai pemerintah kita bangun rusun, rusunami sangat mudah," ungkap dia.
Selain itu, Jokowi juga menyesalkan kondisi hunian pekerja yang jauh dari industri. Hal itu akan menjadi beban karena pekerja harus mengeluarkan ongkos transportasi.
"(Bank tanah) Tapi ya sudahlah, sudah terjadi. Begitu juga kawasan industri pekerja harus tinggal jauh kawasan industri memerlukan biaya transportasi, mengeluarkan uang lagi. Menambah biaya trasportasi untuk datang lokasi kerja kita. Saya lihat kejadiannya seperti itu," ujar Jokowi.
Sebab itu, pemerintah akan mendorong penyediaan akan rumah untuk masyarakat. Salah satunya dengan menyediakan rumah susun sederhana milik (rusunami) di Tangerang Selatan yang ditujukan untuk pekerja.
"Pemerintah akan terus membangun rumah-rumah dengan harga terjangkau oleh masyarakat, pekerja. Kita harapkan kalau bangun habis, akan saya dorong terutama PU karena kita punya FLPP yang bisa bantuan subsidi, yang bangun rumah-rumah murah kita dorong anggarannya bisa tersedia," dia menandaskan.