84 Persen Warga Pakai Transportasi Online Karena Alasan Murah

Alasan responden sebagian besar memilih transportasi online lantaran murah.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 14 Mei 2017, 07:12 WIB
Diterbitkan 14 Mei 2017, 07:12 WIB
20161120-Gojek-FF1
Puluhan GO-JEK berjoget ria saat mengikuti acara GO-JEK Hero Day di Jakarta, Minggu (20/11). Dalam acara tersebut GO-JEK meluncurkan program SWADAYA yang bertujuan membantu meningkatkan kesejahteraan para mitra driver GO-JEK. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) baru-baru ini melakukan survei mengenai keberadaan angkutan umum tidak dalam trayek atau angkutan berbasis online. Survei dilakukan pada 5-16 April 2017, dengan melibatkan 4.668 responden‎.

Dikutip Liputan6.com dari hasil survei tersebut, mayoritas pengguna transportasi online mengaku tidak setuju pola tarif ditetapkan dengan model tarif batas atas dan tarif batas bawah.

Terkait intervensi regulasi dan wacana kebijakan pentarifan oleh Kementerian Perhubungan (Kemenhub), mayoritas responden (63 persen) bersikap tidak setuju jika pemerintah akan mengatur transportasi online, dan hanya 37 persen yang setuju.

"Bahkan, perihal wacana implementasi tarif batas atas dan batas bawah, hanya 37, 2 persen responden yang setuju, dan 62, 8 persen responden yang menyatakan tidak setuju," tulis survei tersebut.

Alasan responden memilih atau menggunakan transportasi online, secara umum beralasan: murah (84,1 persen), cepat (81,9 persen), nyaman (78,8 persen), dan terakhir alasan aman sebanyak 61,4 persen.

Adapun moda transportasi yang dipilih konsumen, sebanyak 55 persen menggunakan transportasi online jenis mobil dan motor; sedangkan yang menggunakan "motor saja" sebanyak 21 persen dan menggunakan "mobil saja" sebanyak 24 persen.

Dari survei tersebut, Gojek menduduki rating tertinggi dipilih konsumen, sebanyak 72,6 persen; kemudian Grab sebanyak 66, 9 persen; Uber digunakan oleh 51 persen dan terakhir My BlueBird sebanyak 4,4 persen.

Jika dilihat frekuensi penggunaannya, paling banyak menggunakan transportasi online adalah 2-3 kali dalam seminggu (31,6 persen), 1-2 kali dalam sehari (27,6 persen), seminggu sekali 13, 7 persen dan lebih dari 3 kali dalam sehari sebanyak 8,7 persen.

Mengenai penilaian pelayanan transportasi online, secara dominan konsumen menjawab sangat baik (77,7 persen), kemudian cukup 21,8 persen, kurang baik 0,4 persen dan menjawab sangat buruk sebanyak 0,1 persen.

Namun, di sisi lain, ketika ditanyakan apakah konsumen pernah dikecewakan oleh pelayanan-nya; sebanyak 41 persen responden mengaku pernah dikecewakan, dan sebaliknya 59 persen responden tidak pernah dikecewakan. (Yas)

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya