Redam Harga, 29 Ton Bawang Putih Masuk ke Pasar Kramat Jati

Pasokan bawang putih masuk ke pasar induk Kramat Jati diharapkan dapat turunkan harga di tingkat pedagang.

oleh Septian Deny diperbarui 17 Mei 2017, 19:34 WIB
Diterbitkan 17 Mei 2017, 19:34 WIB
Ilustrasi bawang putih
Ilustrasi bawang putih

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah telah memiliki strategi guna meredam gejolak harga bawang putih. Salah satunya dengan memastikan pasokan komoditas tersebut ke Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur hingga mencapai 9.000 ton.

Menteri Pertanian Amran Sulaiman mengatakan, pasokan bawang putih tersebut diharapkan akan membantu mempercepat penurunan harga bawang putih di tingkat pedagang. Selain ini juga untuk memastikan tidak ada lagi kenaikan harga saat Ramadan dan Lebaran nanti.

"Setiap hari akan ada 2 kontainer yang akan masuk hingga Ramadan akan ada 9.000 ton bawang putih," ujar dia di Jakarta, Rabu (17/5/2017).

‎Dia mengungkapkan, pasokan bawang putih tersebut akan dilakukan secara bertahap per hari sebanyak 29 ton. ‎Bawang putih tersebut juga dijual dengan harga yang murah, yaitu sebesar Rp 25 ribu per kg.

"Hari ini masuk ke Pasar Induk Kramat Jati sebanyak 2 kontainer setara 29 ton, harga bawang putih ini akan dijual dengan harga 25.000 per kg," kata dia.

Dengan pasokan sebesar ini, lanjut Amran, maka tidak ada lagi alasan terjadinya gejolak harga bawang putih dan pangan lainnya saat Ramadan dan Lebaran nanti.

"Tidak ada lagi alasan harga pangan pokok naik dan bergejolak. Beras ada 2,2 juta ton, cabai di tingkat petani Rp 11 ribu-Rp 12 ribu per kg. Begitu pun bawang putih, minyak goreng kami stok ada 1,2 juta liter," ujar dia.

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya