Menko Luhut: Radikalisme Berkembang, Rakyat Merugi

Pemerintah berkomitmen memberantas ideologi radikalisme.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 23 Mei 2017, 15:45 WIB
Diterbitkan 23 Mei 2017, 15:45 WIB
20151113-Ilustrasi Investasi
lustrasi Investasi Penanaman Uang atau Modal (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Pemerintah berkomitmen memberantas ideologi yang bersifat radikal. Karena selain untuk menjaga persatuan, juga untuk menciptakan rasa kenyamanan bagi penanam modal di Indonesia.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan menyatakan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak ingin ada ideologi lain selain Pancasila yang digunakan di Indonesia. Presiden pun telah memerintahkan ‎Polri, TNI, Badan Intelijen Negara (BIN), dan Kementerian Politik Hukum dan Keamanan (Polhukam) untuk mewaspadai berkembangnya ideologi di luar Pancasila.

"Presiden inginnya kita tidak ada ideologi lain selain ideologi pancasila. Pendiri bangsa kita menyatakan kita punya satu ideologi," kata Luhut, di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman, Jakarta, Se‎lasa (23/5/2017).

Menurut Luhut, ideologi di luar Pancasila akan memecah kesatuan dan berujung menciptakan aksi radikalisme yang membuat investor tidak nyaman menanamkan modal di Indonesia. Hal ini akan membuat investasi lari dan membuat susah rakyat kecil.

"Kalau radikalisme berkembang, kebencian, hoaks yang rugi rakyat kecil juga," ucapnya.

Terkait dengan isu berkembangnya ideologi PKI di Indonesia, menurut Luhut, Presiden juga telah memerintahkan jajarannya untuk membendung penyebaran ideologi tersebut dan menindaklanjuti jika memang benar terjadi.

"Presiden telah memerintahkan semua unsur teritorial, memastikan tidak ada ideologi komunis di Indonesia, segera tindak sesuai peraturan perundangan yang ada," ujar Luhut.

 

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya