Israel Luncurkan Operasi Darat di Gaza, Rebut Kembali Koridor Netzarim

Koridor Netzarim memiliki signifikansi strategis yang penting dalam konteks geografis dan militer di Jalur Gaza, termasuk membatasi pergerakan orang dan barang antara Gaza Utara dan Gaza Selatan, yang pada akhirnya dapat mempersulit operasi Hamas.

oleh Khairisa Ferida Diperbarui 20 Mar 2025, 07:31 WIB
Diterbitkan 20 Mar 2025, 07:27 WIB
Minta Warga Gaza Mengungsi, Tentara Israel Sebar Selebaran
Sebelumnya diketahui, tentara Israel melanjutkan serangan udara setelah masa pemberlakuan gencatan senjata tahap pertama usai. (BASHAR TALEB/AFP)... Selengkapnya

Liputan6.com, Tel Aviv - Israel mengatakan pada Rabu (19/3/2025), mereka telah meluncurkan "operasi darat terbatas" di Gaza Utara untuk merebut kembali sebagian koridor yang membelah wilayah tersebut. Menteri Pertahanan Israel memperingatkan bahwa militer berencana meningkatkan serangan yang telah mengakhiri gencatan senjata selama dua bulan "dengan intensitas yang belum pernah Anda lihat sebelumnya."

Militer Israel menyatakan mereka telah merebut kembali sebagian Koridor Netzarim, yang membelah Gaza Utara dari Selatan. Koridor ini sebelumnya ditinggalkan sebagai bagian dari gencatan senjata dengan Hamas yang dimulai pada Januari. Demikian seperti dikutip dari Arab News, Kamis (20/3).

Menteri Pertahanan Israel Katz mengatakan kepada warga Palestina di Jalur Gaza bahwa militer akan segera memerintahkan evakuasi dari zona pertempuran. Dia juga menyatakan serangan terhadap Hamas akan menjadi lebih ganas jika puluhan sandera yang telah ditahan selama lebih dari 17 bulan tidak dibebaskan.

Sementara itu, otoritas kesehatan Jalur Gaza melaporkan bahwa setidaknya 436 orang, termasuk 183 anak-anak dan 94 perempuan, tewas sejak Israel meluncurkan serangan pada Selasa (18/3) dini hari. Selain itu, 678 orang lainnya dilaporkan terluka.

Militer Israel mengklaim bahwa mereka hanya menyerang militan dan menyalahkan kematian warga sipil pada Hamas karena kelompok tersebut beroperasi di daerah padat penduduk. Catatan otoritas kesehatan Jalur Gaza tidak membedakan antara warga sipil dan kombatan.

Dalam pernyataannya, militer Israel mengatakan bahwa sebagai bagian dari ofensif baru, mereka menyerang puluhan militan dan situs militan pada Rabu, termasuk pusat komando batalion Hamas.

Menurut PBB, perang di Jalur Gaza, yang sempat dihentikan pada Januari melalui kesepakatan gencatan senjata yang dimediasi secara internasional antara Israel dan Hamas, telah menjadi salah satu konflik paling mematikan bagi pekerja kemanusiaan.

Dimulainya kembali pertempuran yang dilancarkan Israel pada Selasa dini hari berisiko menjerumuskan wilayah tersebut kembali ke dalam perang total. Hal ini terjadi beberapa minggu setelah berakhirnya fase pertama gencatan senjata, di mana Israel dan Hamas saling menukar sandera dengan tahanan dan seharusnya bernegosiasi untuk memperpanjang gencatan senjata yang bertujuan mengakhiri perang.

Namun, negosiasi tersebut tidak pernah terlaksana. Hamas menuntut Israel mematuhi syarat-syarat kesepakatan gencatan senjata awal, termasuk penarikan penuh dari Jalur Gaza dan penghentian perang. Sementara itu, Israel, yang telah bersumpah untuk mengalahkan Hamas, mengajukan proposal baru yang akan memperpanjang gencatan senjata dan membebaskan lebih banyak sandera yang ditahan Hamas, tanpa komitmen untuk mengakhiri perang.

Promosi 1

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya