Harga Emas Melonjak 28% sepanjang 2024, Ini Rekor Tertingginya

Sebagian besar analis tetap optimistis harga emas dunia masih akan naik pada 2025, meskipun the Fed sekarang memproyeksikan lebih sedikit penurunan suku bunga di tahun depan.

oleh Arthur Gideon diperbarui 28 Des 2024, 08:00 WIB
Diterbitkan 28 Des 2024, 08:00 WIB
Ilustrasi harga emas hari ini
Harga emas dunia di pasar spot turun 0,7% menjadi USD 2.615,99 per ons. Sedangkan harga emas berjangka AS turun 0,8% menjadi USD 2.633,5 per ons. Ilustrasi harga emas hari ini (dok: Foto AI)

Liputan6.com, Jakarta - Harga emas merosot pada perdagangan hari Jumat karena imbal hasil Treasury AS yang tinggi meredupkan daya tarik emas batangan yang tidak memberikan imbal hasil. Pada pekan ini, transaksi perdagangan emas cukup tipis karena musim liburan.

Pelaku pasar berfokus pada kembalinya Presiden terpilih Donald Trump ke kantor dan dampak potensial dari kebijakan inflasinya pada prospek Fed 2025.

Mengutip CNBC, Sabtu (28/12/2024), harga emas dunia di pasar spot turun 0,7% menjadi USD 2.615,99 per ons. Sedangkan harga emas berjangka AS turun 0,8% menjadi USD 2.633,5 per ons.

"Imbal hasil Treasury sedikit lebih tinggi di sini, dan emas akan tetap tertekan hingga akhir hari ini. Kita berada di pasar liburan yang tipis," kata analis senior RJO Futures Bob Haberkorn.

Indeks dolar AS menuju kenaikan minggu keempat berturut-turut, mengurangi daya tarik emas bagi pemegang mata uang lain. Sementara imbal hasil acuan surat utang AS 10 tahun diperdagangkan mendekati level tertinggi sejak 2 Mei, yang dicapai pada hari Kamis.

Sejauh tahun ini, harga emas telah melonjak 28%, mencapai rekor tertinggi USD 2.790,15 pada 31 Oktober. Reli tersebut dipicu oleh siklus pelonggaran suku bunga Federal Reserve dan meningkatnya ketegangan global.

 

Proyeksi 2025

Ilustrasi harga emas dunia (Foto By AI)
Ilustrasi harga emas dunia (Foto By AI)

Sebagian besar analis tetap optimistis untuk tahun 2025, meskipun Fed sekarang memproyeksikan lebih sedikit penurunan suku bunga.

Mereka percaya kantong-kantong ketegangan geopolitik di seluruh dunia akan tetap tinggi, bank-bank sentral akan melanjutkan aksi beli emas yang kuat, dan ketidakpastian politik akan tetap ada saat Trump kembali ke Gedung Putih pada bulan Januari.

Tarif yang diusulkannya dan kebijakan perdagangan proteksionis juga diharapkan memicu potensi perang dagang, menambah daya tarik emas sebagai aset safe haven.

"Tahun depan dengan pembelian oleh bank sentral, saya dapat melihat emas mencapai $3.000 pada suatu saat, mungkin pada musim panas, jika emas terus melaju seperti sebelumnya," kata Haberkorn.

Emas secara tradisional bersinar selama periode pergolakan ekonomi dan geopolitik dan tumbuh subur dalam lingkungan suku bunga yang lebih rendah.

 

Harga Logam Lainnya

(Ilustrasi perak-silver by AI)
(Ilustrasi perak-silver by AI)

Sementara itu, harga logam lainnya yaitu perak spot turun 1,6% menjadi USD 29,32 per ons.

Harga platinum turun 2,2% menjadi USD 915,20 per ons dan harga paladium turun 1,3% menjadi USD 912,99 per ons.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya