National Payment Gateway Mulai Beroperasi Juli 2017

National payment gateway atau sistem pembayaran nasional akan membantu masyarakat saat melakukan transaksi non tunai.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 10 Jun 2017, 13:48 WIB
Diterbitkan 10 Jun 2017, 13:48 WIB
Kartu Kredit
Ilustrasi Foto Kartu Kredit (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta - Bank Indonesia (BI) merencanakan mengoperasikan sistem National Payment Gateway (NPG) atau disebut sistem pembayaran nasional dalam transaksi pembayaran di beberapa bank pada Juli 2017.

Kepala Pusat Program Transformasi BI, Onny Widjanarko mengungkapkan saat ini BI dan beberapa bank tengah menjalankan uji coba national payment gateway di bank-bank besar.

"Mudah-mudahan (Juli), penerapannya setelah PBI nya dikeluarkan, saat ini PBI sedang dalam tahap review, semoga dapat diselesaikan dalam waktu dekat," kata Onny kepada Liputan6.com, Sabtu (10/6/2017).

‎Onny menuturkan, sistem pembayaran NPG sangat membantu masyarakat saat melakukan transaksi non tunai, yaitu pembayaran melalui ATM/debit, kartu kredit dan uang elektronik.

Dengan sistem yang ada saat ini, data pembayaran non tunai (baik kartu debit dan kartu kredit) diproses di luar negeri dan kembali balik ke dalam negeri pada saat penagihan.

Sistem pembayaran tersebut dapat lebih efisien jika Indonesia memiliki badan atau perusahaan yang menjadi perantara. Selama ini ada perusahaan asing yang membantu seperti Visa dan Mastercard.

"Penerapannya akan bertahap, tidak bisa langsung, karena tingkat readiness masing-masing bank berbeda," tegas Onny.

Saat ini beberapa bank yang tengah bekerjasama dengan Bank Indonesia dalam uji coba NPG ini di antaranya, Bank Mandiri, BRI, BCA, BNI dan beberapa bank lainnya.

Sebelumnya Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo dalam Pertemuan Tahunan Bank Indonesia 2016 mengungkapkan pihaknya siap segera mengakselerasi National Payment Gateway.

Agus menambahkan, BI akan mewajibkan penyelenggara jasa sistem pembayaran untuk melakukan pemrosesan transaksi keuangan di domestik, menempatkan data di domestik, menyimpan dana di perbankan nasional, menggunakan central bank money, dan mematuhi kewajiban penggunaan rupiah di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Ekonom dan Anggota Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Destry Damayanti mengatakan, kebutuhan infrastruktur perbankan yang mampu mengintegrasikan berbagai saluran pembayaran secara elektronik menjadi tuntutan ke depan. Apalagi, pola transaksi elektronik semakin berkembang.

Untuk itu Destry mengapresiasi langkah Bank Indonesia (BI) yang berencana untuk menerapkan sistem pembayaran National Payment Gateway (NPG) pada 2017 mendatang. Dengan begitu, industri perbankan akan lebih efisien.

Kebutuhan masyarakat ke depan terhadap sistem pembayaran semakin meningkat pesat. Masyarakat, membutuhkan suatu sistem pembayaran yang lebih efisien, dan menjangkau keseluruhan.

Meski begitu, Destry menggaris bawahi, siapapun yang nantinya ditunjuk sebagai gateway, maka diharuskan perbankan lokal. Dia mengatakan, ini akan semakin memberikan keuntungan bagi para regulator terkait.

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya