Terbitkan Obligasi, BTN Tawarkan Kupon 8,9 Persen

BTN mencatatkan pertumbuhan kredit sebesar 18 persen secara year on year (yoy) menjadi Rp 170,45 triliun pada April 2017.

oleh Achmad Dwi Afriyadi diperbarui 13 Jun 2017, 10:59 WIB
Diterbitkan 13 Jun 2017, 10:59 WIB
20161213-Mentri-BUMN-AY1
Rini M Soemarno di dampingi Maryono melihat maket saat acara HUT KPR BTN di Jakarta, Selasa (14/12). Dalam kurun waktu tersebut, BTN telah mampu menyalurkan KPR sebanyak 3,77 juta unit rumah dengan nilai sebesar Rp 178 triliun. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) berencana menerbitkan Obligasi Berkelanjutan III Bank BTN Tahap I Tahun 2017 dengan nilai Rp 5 triliun. Obligasi tersebut bakal diterbitkan dalam 4 seri.

Seri A bertenor tiga tahun dengan kupon di kisaran 7,65-8,3 persen, Seri B tenor 5 tahun dengan kupon 7,95-8,5 persen. Adapula Seri C tenor 7 tahun dengan kupon 8,2-8,7 persen, serta Seri D tenor 10 tahun dengan kupon 8,3-8,9 persen.

Direktur Bank BTN, Adi Setianto, mengatakan, dana hasil penerbitan obligasi seluruhnya untuk mendanai kredit. "Seluruh dana akan digunakan untuk mendanai ekspansi kredit BTN yang masih prospektif, sekaligus dalam rangka mendukung Program Sejuta Rumah," kata dia di Jakarta, Selasa (12/6/2017).

Obligasi ini merupakan bagian dari Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) dengan target Rp 10 triliun. Obligasi tersebut mendapat rating idAA (double A plus) oleh PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo).

Untuk menerbitkan obligasi ini, perseroan telah menunjuk PT BCA Sekuritas, PT BNI Sekuritas, PT CIMB Sekuritas Indonesia, PT Danareksa Sekuritas, PT DBS Vickers Sekuritas Indonesia, PT Indo Premier Sekuritas, PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia, PT Trimegah Sekuritas Indonesia sebagai penjamin emisi. Kemudian PT Bank Mandiri Tbk ditunjuk sebagai wali amanat.

Masa penawaran awal 13-19 Juni 2017, penawaran umum 3-7 Juli 2017, lalu dijadwalkan tercatat di PT Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 13 Juli 2017.

Sebagai informasi, BTN mencatatkan pertumbuhan kredit sebesar 18 persen secara year on year (yoy) menjadi Rp 170,45 triliun pada April 2017.

Dana pihak ketiga (DPK) tumbuh 21,82 persen dari Rp 129,29 triliun menjadi Rp 157,52 triliun. Laba perusahaan naik dari Rp 651,18 miliar menjadi Rp 788,4 miliar.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya