Menko Luhut: Persiapan Acara IMF-World Bank Sudah 95 Persen

IMF-World Bank Plenary Session merupakan pertemuan puncak yang diikuti seluruh pimpinan delegasi dan pimpinan manajemen IMF dan World Bank.

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 13 Jun 2017, 13:20 WIB
Diterbitkan 13 Jun 2017, 13:20 WIB
Ketua Penyelenggara Pertemuan IMF-World Bank Annual Meetings 2018, Luhut Binsar Panjaitan mengungkapkan, forum global ini akan dihadiri sekitar 15 ribu-17 ribu orang.
Ketua Penyelenggara Pertemuan IMF-World Bank Annual Meetings 2018, Luhut Binsar Panjaitan mengungkapkan, forum global ini akan dihadiri sekitar 15 ribu-17 ribu orang.

Liputan6.com, Jakarta - Indonesia akan menjadi tuan rumah pertemuan ekonomi dan keuangan terbesar di dunia, International Moneter Fund (IMF)-World Bank Annual Meeetings 2018 di Nusa Dua, Bali pada 8-14 Oktober 2018. Saat ini, perkembangan persiapan dari acara tersebut sudah mencapai 95 persen.

Ketua Penyelenggara Pertemuan IMF-World Bank Annual Meetings 2018, Luhut Binsar Panjaitan mengungkapkan, forum global ini akan dihadiri sekitar 15 ribu-17 ribu orang. Terdiri dari Gubernur Bank Sentral dan Menteri Keuangan (Menkeu) dari 189 negara anggota IMF-World Bank, pimpinan dan staf IMF-World Bank, para pelaku utama sektor keuangan, akademisi, CSO/NGO, CEO, bankir, pers dan observer.

"Ini suatu kehormatan buat kita menjadi tuan rumah Annual Meeting. Karena Gubernur Bank Sentral dan Menkeu dari 189 negara bakal hadir. Total yang hadir 15 ribu-17 ribu orang," katanya saat Konferensi Pers di kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Selasa (13/6/2017).

Luhut menekankan, sudah berbagi tugas dengan Menkeu Sri Mulyani dan Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo. Tugas mengurus World Bank diberikan kepada Sri Mulyani, sementara wewenang Agus Martowardojo berurusan dengan IMF. Sedangkan Luhut dipastikan sebagai Ketua Penyelenggara yang mengkoordinasikan secara keseluruhan.

Lebih jauh, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman ini menjelaskan, akan ada 3.000 pertemuan yang mengangkat berbagai topik. Tiga pertemuan utamanya meliputi IMF-World Bank Plenary Session, International Monetary and Financial Commitee (IMFC), dan World Bank Development Commitee (DC).

IMF-World Bank Plenary Session merupakan pertemuan puncak yang diikuti seluruh pimpinan delegasi dan pimpinan manajemen IMF dan World Bank. Presiden Joko Widodo (Jokowi) rencananya dijadwalkan hadir dan memberi sambutan di hadapan seluruh peserta.

"Ada 3.000 pertemuan, jadi Indonesia mau memanfaatkan peluang ini untuk mempromosikan Indonesia dan menarik banyak Foreign Direct Investment (FDI) ke Indonesia," tegas Luhut.

Acara tersebut diakuinya menjadi momen tepat untuk mempromosikan pariwisata Indonesia, khususnya Bali kepada para peserta. Karena ia memperkirakan, peserta bakal yang membawa keluarga yang bakal berkunjung ke beberapa tempat wisata setelah gelaran sidang tahunan.

"Jadi ada beberapa daerah wisata yang infrastrukturnya dipercepat sehingga persiapan berjalan dengan baik," ucapnya.

Mantan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan itu mengaku, pemerintah sudah mempersiapkan forum global ini sejak era Menkeu Bambang Brodjonegoro pada 2014 sampai sekarang. Rapat dengan Kementerian terkait sudah dilakukan, termasuk hari ini untuk membahas konsep besar Annual Meeting IMF-World Bank 2018.

"Over all, persiapan sudah cukup baik, hampir sempurna melengkapi programnya. Dan Rabu pekan depan, kita akan menerima kembali masukan dari mereka, apa-apa yang masih perlu disempurnakan dari konsep ini. Saya harap Rabu nanti sudah 95 persen konsep dan time table pelaksanaannya," papar Luhut.

Sementara itu, Menkeu Sri Mulyani menambahkan, penyelenggaraan 3.000 pertemuan di Annual Meeting 2018 membutuhkan kerja luar biasa keras dari seluruh lini, mengingat akan dibanjiri 15 ribu sampai 17 ribu tamu. Terdiri dari 1.500 dari IMF-World Bank, delegasi resmi mencapai 3.000-4.000 orang, dan peserta lain termasuk keluarga peserta.

"Ini akan menjadi pusat perhatian di seluruh dunia. Ini waktu yang tepat untuk mempresentasikan Indonesia, bukan hanya jadi host, tapi juga di dalam memaparkan kemajuan pembangunan dan aspek pariwisata," jelasnya.

Menurut Sri Mulyani, ada paket-paket wisata di Indonesia yang bisa ditawarkan kepada ribuan peserta. Pasalnya, diperkirakan peserta Annual Meeting akan berlibur setelah forum global ini.

"Mereka akan eksten sesudah Annual Meeting, bukan cuma di Bali tapi di daerah lain. Jadi paket-paket wisata sangat penting ditawarkan supaya mereka bisa membuat perencanaan berlibur setahun sebelumnya," tukas Eks Direktur Pelaksana Bank Dunia itu.

"Saya senang semuanya sudah cukup rapi untuk memulai perhelatan ini. Kita berharap, ini bisa menjadi cerita sukses bagi Indonesia, dan mempresentasikan Asia. Kepemimpinan Indonesia di kawasan ini juga makin well establish," tandas Sri Mulyani.

Tonton Video Menarik Berikut Ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya