Liputan6.com, Jakarta Lifting minyak dan gas (migas) nasional sampai semester pertama 2017 mencapai 1,93 juta barel setara minyak per hari (Barel Oil Equivalent Per Day /BOEPD).
Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Amien Sunaryadi mengatakan, realisasi produksi migas pada pertengahan 2017 tersebut mencapai 98,4 persen, dari target produksi yang ditetapkan dalam Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) 2017 sebesar 1,96 juta BOEPD.
"Realisasi produksi migas jika dibandingkan rencana kerja anggaran, produksi migas semester I 2017 mencapai 99,5 persen dengan target 1,94 juta BOEPD," kata Amien, di Kantor SKK Migas, Jakarta (6/7/2017).
Produksi migas tersebut berasal dari 71 Wilayah Kerja (WK) migas berproduksi, yang dioperatori 85 perusahaan migas atau Kontraktor Kontrak Kerjasama (KKKS).
Amien merinci, rata-rata lifting minyak bumi sampai semester pertama 2017 sebesar 802 ribu barel per hari (bph). Angka ini sekitar 98 persen dari target dalam APBN 2017 yang sebesar 815 ribu bph, atau 99,2 persen jika dibanding target rencana kerja anggaran 808,4 bph.
Untuk gas bumi, lifting sampai semester pertama 2017 sebesar 6,338 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD) atau sekitar 98,4 persen dari target APBN sebesar 6,440 MMSCFD. Sedangkan jika dibandingkan target rencana kerja anggaran, baru 99,7 persen dari 6,3 MMSCF.
"Secara total, capaian lifting migas Indonesia per 30 Juni 2017 adalah 1,9 juta BOEPD," dia menandaskan.
Tonton video menarik berikut ini:
Baca Juga
Advertisement