Didapuk Jadi Ibu Kota Baru, Bagaimana Kelistrikan Palangkaraya?

Saat ini PLN sedang melakukan interkoneksi kelistrikan di wilayah Kalimantan

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 12 Jul 2017, 17:45 WIB
Diterbitkan 12 Jul 2017, 17:45 WIB
Kantor Wali Kota Palangkaraya. (palangkaraya.go.id)
Kantor Wali Kota Palangkaraya. (palangkaraya.go.id)

Liputan6.com, Jakarta Palangkaraya di Kalimantan Tengah digadang-gadang menjadi ibu kota negara menggantikan Jakarta.‎ Untuk menjadi pusat sebuah negara, tentunya harus ada dukungan pasokan listrik yang memadai.

Lalu bagaimana dengan kondisi pasokan listrik di Palangkaraya saat ini?.

Kepala Satuan Komunikasi Korporat PLN, I Made Suprateka mengatakan, ‎saat ini kondisi pasokan listrik untuk sistem Barito yang membawahi wilayah Kalimantan Tengah mencapai 692 Mega Watt (MW).

Sedangkan beban puncaknya mencapai 583 MW. Dengan begitu sistem tersebut memiliki cadangan pasokan listrik 46 MW.

"Kalau sekarang, bicara situasi kelistrikan Palangka Raya sudah terpenuhi," kata Made, saat berbincang dengan Liputan6.com, di Jakarta, Rabu (12/7/2017).

Menurut Made, saat ini PLN sedang melakukan interkoneksi kelistrikan di wilayah Kalimantan, yang dapat memperkuat pasokan listrik.

Di Kalimantan terdapat tiga jaringan, yaitu sistem khatulistiwa dengan pasokan listrik 407 MW‎ dengan beban puncak 306 MW. Kemudian Mahakam pasokan listrik 617 MW beban puncaknya 444 MW dan Barito pasokan 692 MW beban puncaknya 583 MW.

Melihat Kondisi tersebut, Made menyatakan kelistrikan seluruh Kalimantan saat ini ‎dalam situasi aman, dengan total pasokan 1726 MW beban puncaknya hanya 1333 MW, sehingga cadangan listrik Kalimantan sebesar 393 MW. "Kalimantan untuk semuanya sudah diatas 30 persen cadangan jadi di atas beban puncak,‎" dia menjelaskan.

Made mengungkapkan, jika ibu kota Kalimantan Tengah tersebut ditetapkan menggantikan Jakarta, maka PLN akan menyesuaikan penyediaan pasokan listrik dengan kebutuhan.‎

"Ya harus dilihat dulu kebutuhan listrik ibu kota pindah kesana, sebesar apa?," ucap Made.

Made melanjutkan, ‎PLN juga akan membangun infrastruktur kelistrikan, seperti transmisi, jaringan, gardu induk, menyesuaikan dengan jumlah pasokan dan konsumsi listrik saat Palangkaraya menjadi ibu kota Indonesia.

"Kalau nanti pindah harus disiapkan, kebutuhannya berapa, infrastruktur yang dibutuhkan," tutup Made.

Tonton video menarik berikut ini:

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya