Menunggu Sinyal Bank Sentral AS, Rupiah Melemah Tipis

Sejak pagi hingga siang hari ini, rupiah bergerak di kisaran 13.314 per dolar AS hingga 13.325 per dolar AS.

oleh Arthur Gideon diperbarui 25 Jul 2017, 13:15 WIB
Diterbitkan 25 Jul 2017, 13:15 WIB
Sejak pagi hingga siang hari ini, rupiah bergerak di kisaran 13.314 per dolar AS hingga 13.325 per dolar AS.
Sejak pagi hingga siang hari ini, rupiah bergerak di kisaran 13.314 per dolar AS hingga 13.325 per dolar AS.

Liputan6.com, Jakarta - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bergerak melemah tipis pada perdagangan Selasa pekan ini. Sentimen dari Bank Sentral AS menekan rupiah sejak pagi.

Mengutip Bloomberg, Selasa (25/7/2017), rupiah dibuka di angka 13.316 per dolar AS, melemah tipis jika dibandingkan dengan perdagangan sebelumnya yang ada di angka 13.309 per dolar AS.

Sejak pagi hingga siang hari ini, rupiah bergerak di kisaran 13.314 per dolar AS hingga 13.325 per dolar AS. Jika dihitung dari awal tahun, rupiah masih menguat di 1,14 persen.

Sedangkan berdasarkan Kurs Referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI), rupiah dipatok di angka 13.320 per dolar AS, melemah tipis jika dibandingkan dengan patokan sehari sebelumnya yang ada di angka 13.319 per dolar AS.

Dolar AS mampu menguat tipis di Asia setelah mengalami tekanan hingga mencapai titik terendah dalam 13 bulan. Penguatan dolar AS tersebut membuat rupiah dan beberapa mata uang lain tertekan.

Sentimen negatif geopolitik AS terhadap dolar AS sedikit mereda. Pelaku pasar sedikit bergeser melihat rencana Bank Sentral AS untuk kembali mengetatkan kebijakan moneter di tahun ini.

Beberapa data ekonomi AS memang menunjukkan perbaikan sehingga mendorong persepsi pelaku pasar bahwa Bank Sentral AS akan menaikkan suku bunga.

"Ekspektasi kenaikan bunga Bank Sentral AS cukup bisa menekan gejolak yang disebabkan oleh berita dari Gedung Putih," jelas analis senior ThinkMarkets, Melbourne, Australia, Matt Simpson seperti dikutip dari Reuters.

Sedangkan Ekonom PT Samuel Sekuritas Rangga Cipta menjelaskan, jelang rapat Bank Sentral AS yang akan memberi petunjuk peta rencana pengetatan moneter di AS membuat pelaku pasar sedikit waspada. "Tercermin dari pergerakan aset di pasar negara berkembang," jelas dia. Akibatnya, rupiah pun melemah sesaat.

Tonton Video Menarik Berikut Ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya