Sebab PUPR Pilih Gunakan Kantong Plastik Jadi Bahan Aspal

PUPR akan bekerjasama dengan asosiasi yang bergerak di daur ulang sampah untuk penyediaan bahan baku.

oleh Achmad Dwi Afriyadi diperbarui 28 Agu 2017, 18:23 WIB
Diterbitkan 28 Agu 2017, 18:23 WIB
Kantong Plastik
Pengurangan penggunaan kantong plastik di Inggris. Sumber : mymodernmet.com.

Liputan6.com, Jakarta Pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) ingin mendorong pemanfaatan limbah kantong plastik sebagai bahan baku campuran aspal.

Terdiri dari beberapa jenis, limbah kantong plastik dinilai memiliki porsi yang relatif besar sehingga mesti dikurangi dengan dimanfaatkan sebagai bahan baku campuran aspal.

Demikian disampaikan Kepala Balitbang Kementerian PUPR Danis Sumadilaga saat berbincang dengan Liputan6.com, Jakarta, Senin (28/8/2017).

"Saya fokuskan kantong plastik karena itu yang tidak minati oleh pemulung. Kalau botol Aqua kan masih diminati, gayung, ember. Kalau yang lain-lain yang justru dominan yang kantong plastik," kata dia.

Terkait penyediaan bahan baku tersebut, nantinya PUPR akan bekerjasama dengan asosiasi yang bergerak di daur ulang sampah. Asosiasi ini yang akan memasok limbah plastik untuk aspal.

"Dari sampah, kan ada asosiasi daur ulang. Nanti kita kerjasama dengan asosiasi daur ulang di 16 kota sementara kita. Mudah-mudahan ini kan gerakan, jadi prinsipnya manfaat, mudah-mudahan jadi bergulir," jelas dia.

Untuk diketahui, uji coba pemanfaatan aspal plastik telah dilakukan di Bali. Dani mengaku pihaknya akan memantau secara rutin dalam waktu setahun ini.

Meski begitu, dia bilang, sejauh ini aspal tersebut dalam kondisi baik. Bahkan, stabilitasnya meningkat sampai 40 persen.

"Kan itu monitoring setahun. Pertama hasil desainnya bagus, stabilitasnya bagus. Tapi kita amati sebulan sekali kita lihat. Ini kan baru 2 bulan, ada perubahan-perubahan apa. Tapi secara pengukuran awal bagus, stabilisasi baik meningkat 40 persen," tukas dia.

Jalan di Tol Tangerang-Merak Bakal Gunakan Aspal Campur Plastik

Setelah Bali dan Bekasi, beberapa wilayah juga akan menjajal aspal limbah plastik tersebut.

Kepala Balitbang Kementerian PU-PR Danis Sumadilaga mengatakan, beberapa lokasi yang akan memanfaatkan limbah plastik itu di antaranya ialah Medan, Surabaya, dan Tol Tangerang-Merak. Dia bilang, saat ini tengah berlangsung proses evaluasi sebelum aspal plastik itu diterapkan.

"Saya sedang evaluasi, ITS ngajak di Surabaya, kemudian Medan. Kemudian Tol Tangerang-Merak mau coba. Sedang kita evaluasi, sedang kita persiapkan dengan baik," ujar dia kepada Liputan6.com di Jakarta, Senin (28/8/2017).

Danis menuturkan, untuk Tol Tangerang-Merak belum diterapkan pada jalan utama, melainkan pada jalan akses dan di tempat istirahat (rest area). Rencananya, pemanfaatan aspal plastik ini dilaksanakan pada tahun ini.

"Iya mau dipakai, mau dicoba, trial. Ini trial fisik. Cuma di tol itu belum di main road, tapi baru di akses dan rest area. Nanti kita ditentukan," jelas dia.

Sementara itu, dia menuturkan, pemanfaatan limbah plastik di Bekasi akan dilakukan dalam waktu dekat. Meski tak mengatakan secara rinci lokasinya, Danis menuturkan, aspal limbah plastik ini akan digunakan pada jalan kurang lebih 1 km.

"Tadinya akhir Agustus, mungkin agak terlambat sedikit karena persiapan ada masalah adminitrasi mungkin awal September," ujar dia.

 

Saksikan Video Menarik di Bawah Ini:

 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya