Punya Duit Rp 290 T, BPJS Ketenagakerjaan Mau Beli Saham Freeport

PT Freeport Indonesia telah menyepakati divestasi atau menjual 51 persen saham untuk dikuasai Indonesia.

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 30 Agu 2017, 11:10 WIB
Diterbitkan 30 Agu 2017, 11:10 WIB
BPJS Ketenagakerjaan
Petugas melayani warga pengguna BPJS di di Kantor Cabang BPJS Ketenagakerjaan Salemba, Jakarta, Rabu (04/5). BPJS menargetkan 22 juta tenaga kerja dalam kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan.(Liputan6.com/Fery Pradolo)

Liputan6.com, Jakarta - PT Freeport Indonesia telah menyepakati divestasi atau menjual 51 persen saham untuk dikuasai Republik Indonesia. Setelah divestasi tersebut, Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan dikabarkan melirik saham perusahaan tambang asal Amerika Serikat (AS) itu.

Menanggapi hal tersebut, ‎Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan, Agus Susanto, mengaku baru tahap diskusi awal dengan menggali semua peluang investasi yang menguntungkan bagi perusahaan, termasuk untuk membeli saham Freeport.

"Kita baru diskusi awal saja. Menggali semua peluang investasi, seperti peluang investasi infrastruktur jalan tol, bandara, Freeport, dan lainnya. Intinya kami terbuka dengan semua peluang investasi sepanjang menguntungkan bagi peserta BPJS Ketenagakerjaan," katanya saat dihubungi Liputan6.com, Jakarta, Rabu (30/8/2017).

Menurut Agus, untuk bisa memiliki saham Freeport Indonesia, diperlukan kajian mendalam. Namun hingga saat ini, Agus mengungkapkan, perusahaan belum melakukan kajian sama sekali terkait pembelian saham anak usaha Freeport McMoran itu.

"Untuk memutuskan beli atau tidak (saham Freeport), tentu perlu kajian yang mendalam. Tapi sampai saat ini kami belum melakukan kajian terkait Freeport. Kita belum dapat data detil yang bisa dianalisa dan dikaji, sehingga kita belum memutuskan beli atau tidak," tuturnya.

Dari sisi pendanaan sebetulnya BPJS Ketenagakerjaan sanggup membeli Freeport Indonesia. Sampai dengan Juli 2017 saja, Agus bilang, dana kelolaan BPJS Ketenagakerjaan mencapai Rp 290 triliun atau meningkat dibanding posisi Mei yang sebesar Rp 269 triliun. "Posisi dana kelolaan di Juli ini sebesar Rp 290 triliun," ujarnya.

Untuk diketahui, CEO Freeport McMoran, Richard Adkerson, akan menjual sisa saham 41,64 persen untuk kepemilikan nasional Indonesia yang didasarkan pada harga pasar yang wajar. ‎Sebelumnya estimasi dana yang disiapkan untuk membeli saham Freeport tersebut berkisar Rp 30 triliun sampai Rp 40 triliun dengan harga wajar.

Simak video menarik di bawah ini:

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya