Liputan6.com, Jakarta - Bagi seseorang yang baru memulai usaha dan bisnis yang dijalankan berjalan sukses tentu saja pasti akan sangat bangga. Ia bisa melewati semua tantangan dan mampu menuju ke tahap selanjutnya yaitu mempertahankan kesuksesan tersebut.
Kadang-kadang usai seorang pengusaha meraih kesuksesan maka mereka akan terlena dan lupa untuk masuk ke tahap kedua yaitu mempertahankan kesuksesan tersebut.Â
Hal yang sering membuat pebisnis tak mampu mempertahankan kesuksesannya adalah pengelolaan keuangan yang amburadul sehingga mereka pun akhirnya jatuh.Â
Advertisement
Beberapa kegagalan dan kesalahan tersebut seharusnya diperbaiki dengan cepat.
Berikut ini kesalahan finansial terbesar yang biasa dilakukan pemilik bisnis baru seperti yang dipaparkan oleh TheBalance.com, Sabtu (10/9/2017):
Baca Juga
1. Akun tabungan bisnis dan pribadi tak terpisah
Saat memiliki bisnis, Anda harus sudah memiliki pemikiran untuk membuat rekening tabungan dan kartu kredit yang terpisah untuk bisnis Anda. Hal ini harusnya dimulai sebelum mengumpulkan pendapatan dari pelanggan.
Memiliki rekening pribadi yang terpisah dengan rekening bisnis juga membuat Anda lebih gampang untuk melihat secara mendalam kekuatan keuangan bisnis.Â
2. Langsung membeli barang secara besar-besaran
Ketika memulai bisnis baru, bisa dimengerti Anda ingin semua barang baru yang dapat menunjang usaha. Ini yang biasa dilakukan para pebisnis pemula. Akibatnya, uang modal akan tersedot habis untuk berbelanja.
Jika Anda gatal untuk melakukan pembelian besar di awal bisnis, pikirkan keputusan ini dengan sangat hati-hati.
Tanya pada Diri sendiri sebelum melakukan pebelian: Apakah barang tersebut penting untuk bisnis dan dapat menunjang pendapatan dari bisnis?
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Menggunakan kartu kredit
3. Berhutang dengan kartu kredit
Meskipun menggunakan kartu kredit adalah normal, tetapi hal ini bisanya menimbulkan risiko jika salah mengatur. Karena kartu kredit sangat mudah digunakan, banyak pemilik bisnis baru gagal melihat bahwa mereka melakukan pengeluaran tanpa batas dan menimbulkan biaya bunga setiap kali menggunakan.
4. Tidak ada dana darurat
Dari zaman Benjamin Franklin sampai pakar keuangan terbaik hari ini, akan selalu meminta Anda untuk menyiapkan dana darurat yang cukup untuk berjaga-jaga jika ada kebutuhan yang biaya tak terduga.
Sebagian besar perencana keuangan menyarankan pengusaha untuk menyimpan setidaknya tiga bulan biaya dalam dana darurat untuk bisnis dan pengeluaran pribadi.
5. Tidak merencanakan membayar pajak dengan teliti
Berbagai jenis bisnis memiliki kewajiban pajak, yang memungkinkan pemerintah membiayai infrastruktur dan program yang menguntungkan warga negara.
Sebagai wiraswasta atau perusahaan mandiri, Anda harus melakukan pembayaran pajak sehingga Anda tidak terjebak dengan tagihan pajak besar setiap bulan, dan menghitungnya secara akurat membutuhkan waktu dan usaha.
Rencanakan sesuai seperti sekarang ini hanya bagian dari bisnis Anda sendiri. (Fransiska Wahyuning)
Â
Advertisement