Liputan6.com, Liran - Pemerintah melalui PT PLN (persero) terus menggenjot kelistrikan di seluruh wilayah Indonesia. Salah satunya wilayah terdepan dan terluar Indonesia yang berbatasan langsung dengan Timor Leste, Pulau Liran di Maluku.
PLN membangun infrastruktur kelistrikan di Pulau Liran pada Agustus lalu. Total biaya membangun jaringan ini mencapai Rp 12 miliar. Targetnya seluruh warga di Pulau Liran akan bisa menikmati listrik pada November tahun ini.
Direktur Human Capital Management PLN Muhamad Ali menjelaskan, dari 236 kepala keluarga (kk) di Liran, sebanyak 211 warga di desa Ustututun dan Manoha, telah mendapatkan layanan listrik.
Sementara 25 kk lainnya di Dusun Uspisera, PLN sedang membangun Jaringan Tegangan Menengah (JTM) sepanjang kilometer (km) dengan target menyala pada november 2017.
Advertisement
Baca Juga
"Kami sedang kebut pembangunan Jaringan Tegangan Menengah untuk menghubungkan aliran listrik dari PLTD Liran menuju Dusun Uspisera sepanjang 4 km, rencananya akan selesai pada bulan November. Hal ini dilakukan untuk melayani kebutuhan listrik bagi 25 pelanggan yang berada di ujung Pulau Liran," ujar Muhammad Ali.
Dia mengatakan dengan pasokan listrik yang baik akan membantu warga untuk dapat membangun dan meningkatkan taraf hidup yang lebih baik. Bahkan dengan listrik yang handal, anak-anak bisa belajar serta perekonomian masyarakat bisa menggeliat.
Seluruh pasokan listrik Pulau Liran, saat ini berasal dari Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) dengan daya terpasang 240 kW. Adapun rata-rata Biaya Pokok Produksi (BPP) di Pulau tersebut sebesar 11.182 kWh.
Kepada warga, PLN menjual Kwh dengan harga subsidi sebesar 650 Rp/kWh. Pemberian subsidi mengacu pada amanah UU, di mana PLN sebagai penyedia listrik negara wajib memberikan pelayanan listrik yg terjangkau untuk masyarakat.
"Untuk itulah subsidi silang dilakukan salah satunya berasal dari kebijakan subsidi listrik tepat sasaran," dia menuturkan.
Kehadiran PLN menuai harapan bagi warga Pulau Liran. Sejak masuknya listrik kehidupan perekonomian mereka lebih terbantu, karena tidak lagi terbebani biaya bahan bakar untuk menyalakan pelita.
"Dulu sebelum ada listrik, saya harus menggunakan tiga pelita. Dalam sebulan kami bisa menghabiskan Rp 200 ribu hingga Rp 300 ribu. Namun dengan masuknya listrik kini kami hanya membayar Rp 30 ribu-Rp 60 ribu saja per bulan," ujar Moses salah satu warga liran.
Pulau Liran merupakan salah satu di antara empat pulau di Kecamatan Wetar, Kabupaten Maluku Barat Daya, Provinsi Maluku. Pulau Liran berlokasi cukup terpencil dengan jumlah penduduk sekitar 1.118 jiwa atau 236 KK.
Tonton Video Pilihan Berikut ini: