KRL Lintas Cikarang dan Stasiun Bekasi Timur Resmi Beroperasi

Frekuensi perjalanan KRL lintas Bekasi-Cikarang dijadwalkan 32 perjalanan per hari.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 07 Okt 2017, 16:45 WIB
Diterbitkan 07 Okt 2017, 16:45 WIB
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi meresmikan pengoperasian Kereta Rel Listrik (KRL) lintas Bekasi-Cikarang dan Stasiun Bekasi Timur Sabtu (7/10/2017).
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi meresmikan pengoperasian Kereta Rel Listrik (KRL) lintas Bekasi-Cikarang dan Stasiun Bekasi Timur Sabtu (7/10/2017).

Liputan6.com, Jakarta - Kereta Rel Listrik (KRL) lintas Bekasi-Cikarang dan Stasiun Bekasi Timur resmi beroperasi. Proyek ini merupakan hasil kerja sama pemerintah Indonesia dan pemerintah Jepang.

Pelaksana tugas Direktur Jenderal (Dirjen) Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Umiyatun Hayati mengatakan, ‎pengembangan jaringan dan peningkatan pelayanan di lintas Bekasi–Cikarang ini bertujuan untuk memperpanjang lintas pelayanan KRL dari Bekasi ke arah Cikarang.

Selain itu, juga untuk memisahkan lintas utama kereta api jarak jauh dan menengah dari lintas angkutan kereta api Commuter Line Jabodetabek.

"Dengan demikian, frekuensi perjalanan KRL bertambah, kapasitas angkut juga meningkat," kata Umiyatun, saat menghadiri peresmian infras‎truktur tersebut, di Stasiun Bekasi Timur, Bekasi, Jawa Barat, Sabtu (7/10/2017).

Pengoperasian KRL lintas Bekasi-Cikarang ini adalah lintas pelayanan baru sepanjang 16,74 kilometer (km) yang dapat ditempuh dalam waktu 21 menit.

Frekuensi perjalanan kereta dijadwalkan sebanyak 32 perjalanan per hari. Keberangkatan KRL pertama dari Stasiun Cikarang adalah pukul 05.05 WIB, sedangkan kedatangan KRL terakhir di Stasiun Cikarang adalah pukul 23.45 WIB. ‎

Pembangunan prasarana perkeretaapian lintas Bekasi–Cikarang adalah hasil kerja sama pemerintah Indonesia dengan pemerintah Jepang melalui kontrak Paket B1 untuk pekerjaan Elektrifikasi lintas Bekasi–Cikarang yang ditandatangani pada 2012, dengan nilai kontrak sebesar Rp 2,3 triliun.

Ruang lingkup kontrak tersebut meliputi ‎pembangunan drainage dan jembatan, penggantian rel dan bantalan, ‎pekerjaan elektrifikasi, seperti penggantian catenary di Manggarai dan pemasangan baru catenary lintas Bekasi–Cikarang.

Selain itu, pembangunan Stasiun Bekasi Timur, Stasiun Cibitung, serta Stasiun Cikarang sisi selatan,‎ penambahan empat substation atau gardu listrik aliran atas baru di Buaran, Cakung, Bekas Timur, dan Cikarang. ‎Lalu, Pekerjaan sinyal – Telkom berupa pergantian sistem persinyalan SSI menjadi K5B (Kyosan).

Switch Over sistem persinyalan untuk lintas Cakung-Cikarang telah dilaksanakan pada 7 Juni 2017 dan untuk lintas Manggarai-Jatinegara telah dilaksanakan pada 30 September 2017 yang lalu. ‎Keunggulan dari sistem persinyalan ini adalah penggunaan redundant system 2-out-of-2 sehingga akan meningkatkan keandalan sistem persinyalan di Stasiun Manggarai dan Stasiun Jatinegara.

Sistem persinyalan yang baru ini dapat melayani tingginya peningkatan frekuensi perjalanan kereta saat ini.

"Pengoperasian KRL lintas Bekasi – Cikarang dan Stasiun Bekasi Timur merupakan bukti nyata komitmen pemerintah dalam penyediaan prasarana transportasi massal yang andal, aman, dan nyaman," ucapnya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya