Amankan Mudik Lebaran 2025, TNI Kerahkan Alutsista dan 66.714 Personel

Liputan6.com, Jakarta - Menjelang perayaan Idul Fitri 1446 H, puncak arus mudik Lebaran 2025 diprediksi akan terjadi antara tanggal 28 hingga 30 Maret 2025. Prediksi ini disampaikan oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan Kementerian Perhubungan, serta Jasa Marga, pengelola jalan tol yang juga memperkirakan puncak arus mudik keluar Jakarta pada tanggal 28 Maret 2025.

Selain itu, puncak arus balik diperkirakan terjadi antara tanggal 5 hingga 7 April 2025.

Pemerintah telah menyiapkan berbagai langkah antisipasi untuk menghadapi lonjakan pemudik yang diperkirakan mencapai 146,48 juta orang. Salah satu langkah tersebut adalah pelaksanaan Operasi Ketupat 2025 yang akan digelar dengan penyesuaian waktu di berbagai wilayah.

Selain itu, pengembangan 2.835 posko pengamanan juga menjadi bagian dari persiapan untuk memastikan keselamatan dan kenyamanan pemudik.

“Kami akan menerapkan rekayasa lalu lintas seperti ganjil genap, contraflow, dan one way untuk mengurangi kemacetan,” ujar Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

Kementerian Perhubungan juga mengusulkan kebijakan Work From Anywhere (WFA) bagi ASN dan karyawan BUMN sebagai upaya untuk mengurangi kepadatan lalu lintas selama periode mudik.

Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto turut menghadiri Rapat Koordinasi Lintas Sektoral dalam rangka kesiapan pengamanan Idul Fitri 1446 H yang diadakan di Auditorium Mutiara STIK-PTIK Lemdiklat Polri, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, pada Senin (10/3/2025). Dalam paparannya, Panglima TNI menekankan pentingnya sinergi antara TNI, Polri, serta instansi lainnya untuk memastikan keamanan masyarakat selama Ramadhan dan perayaan Idul Fitri.

“Saya yakin sinergitas TNI-Polri, serta kementerian dan lembaga lainnya, juga akan dapat memberikan rasa aman dan nyaman kepada masyarakat dalam menjalankan ibadah Ramadhan dan merayakan Idul Fitri 1446 H,” ungkap Panglima TNI.

Terkait pengamanan libur Idul Fitri, Panglima TNI mengungkapkan bahwa pihaknya telah mengidentifikasi berbagai objek vital yang memerlukan perhatian khusus selama periode tersebut.

“TNI sendiri telah mengidentifikasi berbagai objek vital yang memerlukan pengamanan khusus selama periode Ramadhan dan Idul Fitri. Beberapa objek kegiatan masyarakat yang mendapat prioritas pengerahan personel TNI di antaranya adalah masjid, bandara, stasiun, terminal, pusat perbelanjaan, hingga lokasi pariwisata,” jelasnya.

Sebagai bentuk kesiapan, TNI menyiagakan 66.714 personel dari tiga matra (TNI AD, TNI AL, dan TNI AU) yang akan diperbantukan kepada Polri (BKO) maupun sebagai pasukan siaga di masing-masing wilayah. TNI juga mendukung pengamanan dengan pengerahan alat utama sistem persenjataan (Alutsista), meliputi 9 unit pesawat (Boeing, Hercules, CN, dan Cassa), 12 unit helikopter, serta kendaraan taktis, truk, dan ambulans.

Turut hadir dalam kegiatan ini Menko Polkam, Menteri Pariwisata, Menteri PMK, Menteri Perhubungan, Menteri Agama, Menteri Perdagangan, Kapolri, Kabasarnas, Kepala Bapanas, Dirut Jasa Marga, Direktur Logistik dan Infrastruktur PT Pertamina, Dirut PT Jasa Raharja, Deputi Bidang Penanganan Darurat BNPB, Kepala BMKG, dan Dirjen Bina Marga.

Dengan berbagai langkah antisipasi dan sinergi yang dilakukan oleh pemerintah dan aparat keamanan, diharapkan arus mudik dan balik Lebaran 2025 dapat berjalan dengan lancar dan aman bagi seluruh masyarakat.