BNI Sebar 300 Ribu Uang Elektronik Gratis untuk Transaksi Tol

Promo uang elektronik tersebut berlangsung pada Senin pekan depan hingga 31 Oktober 2017.

oleh Achmad Dwi Afriyadi diperbarui 12 Okt 2017, 19:46 WIB
Diterbitkan 12 Okt 2017, 19:46 WIB
Kartu ATM
Petugas menunjukkan Kartu Tapcash Bank BNI di Jakarta, Selasa (18/10). Bank Indonesia (BI) menaikkan batas atas plafon uang elektronik menjadi Rp 10 juta yang sebelumnya hanya Rp 5 juta. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta PT Bank Negara Indonesia Tbk (Bank BNI) memberi potongan harga sebesar Rp 10 ribu pada uang elektronik guna mendukung transaksi nontunai di jalan tol. Promo ini dilakukan bersama badan usaha jalan tol (BUJT) yang juga memberi potongan Rp 10 ribu.

SPV Teknologi Informasi Bank BNI Dadang Setiabudi mengatakan, dengan begitu maka konsumen tak mengeluarkan biaya untuk kartu uang elektronik. Promo tersebut berlangsung pada Senin pekan depan hingga 31 Oktober 2017.

"Itu harga kartu kan Rp 20 ribu, untuk ke customer digratiskan sampai 31 Oktober. Kartunya saja," kata dia di Kantor Pusat Bank BNI Jakarta, Kamis (12/10/2017).

Dia mengatakan, promo tersebut dilakukan 4 bank pemerintah dan 1 bank swasta. Dalam promo ini, perbankan akan mengeluarkan total 1,5 juta kartu. Tiap bank mengeluarkan 300 ribu kartu. Bank BNI akan mengucurkan dana sebesar Rp 3 miliar untuk promo ini. "Kita anggarkan 300 ribu kartu dulu jadi Rp 3 miliar," ujar dia.

Dia menambahkan, potongan harga ini merupakan kesepakatan bersama."Jadi 1,5 juta bagi 5. Jadi kalau habis ya nanti kita ada kesepakatan bersama, sementara 5 bank sampai 31 Oktober," tukas dia.

 

 

Penggunaan E-Money di Tol Capai 80 Persen

Bank Indonesia (BI) melaporkan perkembangan elektronifikasi di jalan tol atau penggunaan uang elektronik (e-money) di jalan tol secara nasional hingga hari ini sudah mengalami peningkatan yang signifikan.

Direktur Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran Bank Indonesia Pungky Wibowo mengatakan, penggunaan e-money secara nasional bahkan sudah di atas 70 persen.

"Data pemakaian uang elektronik untuk pembayaran tol di Jabodetabek itu sudah mencapai 86 persen, sementara secara nasional mencapai 78 persen, bahkan semalam sudah mendekati 80 persen," kata Pungky kepada Liputan6.com, Rabu (11/10/2017).

Peningkatan signifikan penggunaan uang elektronik di jalan tol tersebut tidak terlepas dari komitmen perbankan yang bekerja sama dengan operator jalan tol dalam memberikan kemudahan kepada pengguna jalam tol untuk mendapatkan e-money.

Sejak 17 Agustus hingga 30 September 2017, perbankan dan operator jalan tol sudah menjalankan program diskon 50 persen biaya pembelian kartu uang elektronik di jalan tol. Maka dengan membeli Rp 50 ribu, isi saldo uang elektronik mencapai Rp 40 ribu.

Jika tak ada diskon, biasanya pengguna membeli uang elektronik Rp 50 ribu hanya mendapatkan saldo uang elektronik Rp 40 ribu. Selama ini perbankan menetapkan biaya pembuatan kartu e-money sebesar Rp 20 ribu per kartu.

"Alhamdulillah selain bank berikan diskon, BUJT juga melakukan diskon tarif tol di beberapa ruas, itu membantu keinginan masyarakat transaksi melalui nontunai dengan menunjukkan progres signifikan, hingga 30 September ada 62-63 persen," tambah dia.

Dari angka ini, maka bank dan operator jalan tol, dikatakan Pungky, sepakat untuk memperpanjang pemberian diskon dalam penjualan e-money di jalan tol.

Per 16 Oktober, perbankan dan operator sepakat memberikan diskon 100 persen biaya pembuatan kartu yang selama ini dibebankan ke pengguna. Dengan demikian, maka setiap pembelian kartu e-money Rp 50 ribu, saldo yang di dadapatkan mencapai Rp 50 ribu juga.

Diskon ini diberikan untuk mendukung upaya 100 persen elektronifikasi di jalan tol per 31 Oktober 2017.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya