Kembangkan Baterai Mobil Listrik, RI Bakal Gandeng Tesla

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan akan mengumpulkan anak-anak pintar di Indonesia.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 17 Okt 2017, 20:30 WIB
Diterbitkan 17 Okt 2017, 20:30 WIB
Mobil Listrik Selo
Mobil Listrik Selo sedangna mengalami perbaikan pada komponen penyimpanan dan pengaturan energi listrik. (Instagram Ricky Elson)

Liputan6.com, Jakarta Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan akan mengumpulkan anak-anak pintar di Indonesia. Mereka diharapkan bisa menguasai teknologi baterai mobil listrik. Selain itu, RI juga akan menggandeng Tesla.

Luhut mengatakan, instansinya akan menjembatani ‎pertemuan anak-anak Indonesia yang memiliki kepintaran khusus, untuk mempelajari teknologi baterai mobil listrik agar bisa menyalurkan daya lebih besar. Penelitan tersebut akan dikerjakan bersama Institut Teknologi Bandung (ITB) dan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT).

‎"Studi baterai mobil listrik, mengumpulkan anak pintar Indonesia, ‎kita duduk bersama dengan ITB, dan BPPT," kata Luhut, di Kantor Kementerian Bidang Kemaritiman, Jakarta, Selasa (17/10/2017).

Menurut Luhut, Indonesia tidak boleh tertinggal dalam penguasaan teknologi mobil listrik, khususnya pada baterai. Pasalnya, jika tertinggal hanya akan menjadi pasar saja. Untuk memperkuat penguasaan teknologi pada baterai mobil listrik, pihaknya juga akan menggandeng produsen mobil listrik ternama Tesla.

‎"Ini yang jadi kunci, Korea Selatan dan China. Mereka akan mengontrol 40 persen produksi mobil BBM mereka. Jadi mereka mau masif di mobil listrik. Nah, kita jangan sampai jadi market, jadi kita kembangkan ini," lanjut Luhut.

Luhut mengungkapkan, pemerintah sangat mendukung penguasaan teknologi, saat ini Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menginstruksikan penghentian ekspor bahan baku baterai. Agar Indonesia bisa mengembangkan sendiri.

‎"2020 hampir 14 juta mobil listrik di pasar, itu tidak ada lagi mesinnya, gear boxnya, yang ada lithium baterainya kita punya (sumber daya alamnya). Pak Jokowi sudah meminta setop ekspor," tutup Luhut. 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya