Banyak Peminat, Intiland Bakal Perluas Kawasan Industri Ngoro

PT Intiland Development Tbk masih ajukan izin ke pemerintah daerah setempat untuk perluas kawasan industri Ngoro Industrial Park.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 11 Nov 2017, 15:30 WIB
Diterbitkan 11 Nov 2017, 15:30 WIB
Ilustrasi perusahaan intiland
Ilustrasi perusahaan intiland (Liputan6.com/Andri Wiranuari)

Liputan6.com, Mojokerto - PT Intiland Development Tbk memiliki satu kawasan industri yang ada di Ngoro, Mojokerto, Jawa Timur yang dinamakan Ngoro Industrial Park (NIP). Kawasan industri ini memiliki luas kurang lebih 500 hektare (ha).

Kini, NIP menjadi kawasan industri favorit bagi perusahaan yang ingin mengembangkan pasarnya di Jawa Timur. Ini terbukti dari 90 persen lahan yang dimiliki sudah terbangun berbagai pabrik. Banyaknya minat pengusaha untuk berekspansi ke Jawa Timur membuat perusahaan berencana kembali memperluas lahan.

"Tahun depan rencananya akan diperlebar, ke sisi atas sekitar 100 hektare lagi. Karena untuk wilayah Jawa Timur, yang dekat dengan Tanjung Perak dan lahannya masih ada ya cuma di sini, yang lain sudah penuh," kata Asisten Projek Manager Ngoro Industrial Park Andhy Tristianto saat berbincang dengan wartawan di NIP, Sabtu (11/11/2017).

Saat ini, perusahaan masih mengajukan perizinan ke pemerintah daerah setempat. Jika izin tersebut sudah keluar, perusahaan akan melakukan perataan tanah sehingga menjadi siap bangun.

Andhy menambahkan, NIP sendiri berlokasi di kaki Gunung Penanggungan. Meski berada di kaki gunung, akses NIP ini tidak jauh dari jalan tol yang langsung menhubungkan ke Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya. Setidaknya, jarak NIP ke Pelabuhan Tanjung Perak sekitar 50 km, dan mampu ditempuh dengan waktu 1,5 jam.

Di kawasan industri ini, setidaknya 70 persen ditempati oleh perusahaan asing dan 30 persen perusahaan lokal. Beberapa perusahaan pemain global di antaranya PT Toyota Astra Motor, Yakult, Charm, dan lain sebagainya.

Selain NIP memiliki akses dekat dengan jalan tol, Andhy menuturkan, kawasan industri ini juga memiliki fasilitas pipa gas kapasitas besar sehingga menjadikan perusahaan lebih efisien.

"Selain itu, kawasan NIP ini lebih tertata jika dibandingkan kawasan industri lainnya yang sudah ada," tutup dia.

Tidak hanya pengembangan luas lahan kawasan, rencananya perusahaan juga akan mendirikan hotel dekat dengan pintu masuk kawasan. Hal ini untuk mengakomodasi para pengusaha yang memiliki kepentingan di kawasan industri tersebut. (Yas)

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 

Proyek Intiland di Surabaya Jadi Idola

PT Intiland Development Tbk menjadikan Surabaya sebagai salah satu kota pengembangan bisnis perusahaan.

Praxis, Spazio Tower dan The Rosebay adalah proyek yang tengah digarap perusahaan di Kota Pahlawan itu. Ketiga proyek ini nyatanya menjadi idola warga Surabaya dan sekitarnya.

Untuk Praxis, saat ini pengerjaannya sudah mencapai 75 persen untuk dua tower yang dikerjakan. Praxis ini berada di tengah kota Surabaya dan memiliki konsep mix use superblock, di mana akan ada perkantoran, apartemen, hotel dan pusat perbelanjaan.

Assistant Manager Marketing Praxis Leonardo Josea mengatakan, satu tower akan memiliki 28 lantai yang diperuntukkan sebagai apartemen dengan kapasitas 295 unit. Satu tower lagi berdiri dengan 19 lantai akan diperuntukkan sebagai gedung perkantoran dan hotel bintang 4.

"Di lantai paling bawah nanti kita akan ada food and baverage, ritel dan hiburan," kata dia kepada media, Jumat 10 November 2017.

Untuk apartemen, setidaknya dari 295 unit terdapat beberapa tipe, mulai dari yang 1 tempat tidur hingga 3 tempat tidur.

Mengenai harganya, dibanderol di kisaran seharga Rp 1,5 miliar hingga Rp 5 miliar.

Sementara untuk area perkantoran, setidaknya yang akan digunakan sebanyak empat lantai, di mana dua lantai akan dikelola oleh perusahaan dan dua lantai akan dijual. Perkantoran inipun saat ini 80 persen sudah sold out.

"Rencananya Juni 2018 kita akan serah terimakan. Unit ini 80 persen langasung end user dan 20 persen untuk investasi," tegasnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya