IHSG Dibuka Menguat Berlawanan dengan Bursa Asia

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat pada awal sesi perdagangan saham Kamis pekan ini

oleh Zulfi Suhendra diperbarui 16 Nov 2017, 09:16 WIB
Diterbitkan 16 Nov 2017, 09:16 WIB
Pembukaan-Saham
Pergerakan saham di BEI, Jakarta, Senin (13/2). Pembukaan perdagangan bursa hari ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tercatat menguat 0,57% atau 30,45 poin ke level 5.402,44. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat pada awal sesi perdagangan saham Kamis pekan ini. Penguatan IHSG terjadi di tengah bursa global yang melemah.

Pada pra pembukaan perdagangan saham, Kamis (16/11/2017), IHSG naik 13,3 poin atau 0,22 persen ke posisi 5.985,62. Indeks saham LQ45 menguat 0,34 persen ke posisi 994,79. Seluruh indeks saham acuan kompak menghijau.

Pada pukul 09.00 WIB, IHSG naik 16,07 poin atau 0,19 persen ke posisi 5.988,25. Sebagian besar indeks saham acuan menguat.

Ada sebanyak 78 saham menguat sehingga mengangkat IHSG ke zona hijau. 18 saham lainnya melemah dan 77 saham diam di tempat. Pada awal sesi, IHSG sempat berada di level tertinggi 5.990,90 dan terendah 5.984,70.

Total frekuensi perdagangan saham sekitar 5.781 kali dengan volume perdagangan saham 89,7 juta saham. Nilai transaksi harian saham Rp 79,4 miliar.

Investor asing melakukan aksi beli Rp 903,3 juta di pasar reguler. Posisi dolar Amerika Serikat berada di kisaran Rp 13.531.

Secara sektoral, sebagian besar sektor saham menghijau. Sektor saham infrastruktur naik 0,60 persen, sektor saham barang konsumsi mendaki 0,51 persen. Sementara itu, sektor tambang turun 0,42 persen, dan catatkan penurunan terbesar dan satu-satunya.

Saham-saham yang catatkan top gainers antara lain saham CMPP naik 12,02 persen ke posisi Rp 410, saham TIFA melonjak 6,67 persen ke posisi Rp 224 per saham, dan saham IIKP mendaki 7,38 persen ke posisi Rp 262 per saham.

Sementara saham yang mencatat top losers antara lain saham CKRA yang turun 11,39 persen ke level Rp 70 per saham, kemudian saham LRNA turun 8,6 persen ke level 85 per lembar saham dan saham SIDO yang turun 2,8 persen ke Rp 520 per saham

Analis PT Asjaya Indosurya Securities William Suryawijaya menuturkan, IHSG sedang berada dalam konsolidasi wajar dengan potensi penguatan. IHSG akan tergantung dari rilis data ekonomi yaitu suku bunga acuan Bank Indonesia (BI).

"IHSG akan bergerak di kisaran 5.960-6.123 pada Kamis pekan ini," ujar dia dalam ulasannya, Kamis (16/11/2017).

Sementara itu, Analis PT Reliance Securities Lanjar Nafi menuturkan, IHSG akan mecoba bergerak berbalik arah dalam jangka pendek ke posisi 5.950-6.000. IHSG akan menguji level support 5.950 dan 5.936 jika kembali tertekan tidak mampu berbalik di atas moving average 20 harian.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya