Langkah Mendag Jamin Stok Pangan Saat Natal dan Tahun Baru Aman

Mendag Enggartiasto Lukita memastikan, stok beras di Pasar Induk Cipinang, Jakarta Timur, berada di atas batas aman.

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 18 Nov 2017, 15:28 WIB
Diterbitkan 18 Nov 2017, 15:28 WIB
Menteri Perdagangan (Mendag), Enggartiasto Lukita.
Menteri Perdagangan (Mendag), Enggartiasto Lukita. (Liputan6.com/Helmi Afandi)

Liputan6.com, Cikokol - Menteri Perdagangan (Mendag) Enggartiasto Lukita memastikan stok bahan pangan atau kebutuhan pokok menjelang Natal dan Tahun Baru dalam kondisi aman. Dengan ketersediaan pasokan yang cukup, diharapkan harga tetap stabil di pasaran.

"Kami sudah pantau satu per satu komoditas gula, minyak goreng, beras, daging. Semuanya tersedia, tidak usah khawatir, stok aman karena sudah mulai panen lagi, tidak ada paceklik," ujar dia di kantor pusat Alfamart Cikokol, Tangerang, Sabtu (18/11/2017).

Enggartiasto mengungkapkan, stok beras di Pasar Induk Cipinang, Jakarta Timur, berada di atas batas aman. Dari batas aman stok beras 30 ribu ton, kata dia, saat ini pasokannya mencapai 45 ribu ton beras.

"Jadi saya tidak takut sama sekali," ujar mantan Politisi itu.

Upaya pengendalian harga, dia mengaku, telah menggelar operasi pasar (OP) untuk beras medium ke masyarakat. OP ini terus berlangsung sampai 2,5 bulan ke depan, dimulai sejak awal November 2017.

"Kita operasi pasar selama 2,5 bulan untuk beras medium. Berapa pun kebutuhannya kita akan gelontorin (beras)," Enggartiasto menerangkan.

 

Stok Daging

Untuk stok daging, Mendag mengatakan, pemerintah sudah menggelontorkan 10 ribu ton daging asal India. Saat ditanya mengenai daging sapi atau kerbau, Enggartiasto justru menjawabnya dengan lelucon.

"Kerbau atau sapi apa bedanya? Tidak ada, begitu saya campur di masakan, tidak bisa milih mana sapi atau kerbau," ujarnya.

Dia mengatakan, daging sapi beku di toko ritel modern dijual Rp 80 ribu per kilogram (kg). "Harga daging sapi sudah Rp 80 ribu per kg di ritel modern, lebih sehat lagi," tutur Enggartiasto.

Menurutnya, pemerintah pusat telah mengumpulkan jajaran pemerintah provinsi untuk bersama memantau ketersediaan stok bahan pangan atau kebutuhan pokok menjelang Natal dan Tahun Baru.

"Untuk beberapa provinsi yang berpotensi mengalami peningkatan konsumsi tinggi, kita akan lebih besar pantauannya," jelasnya.

Sementara itu, terkait beberapa komoditas pangan yang sudah merangkak naik, seperti cabai dan daun ketumbar yang bahkan menembus harga Rp 100 ribu, Enggartiasto lagi-lagi tidak serius.

"Daun ketumbar bahan pokok bukan? Kalau cabai naik, ada cabai kering," tandasnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya