Bandara Ngurah Rai Kembali Buka, Ribuan Orang Tinggalkan Bali

Usai Bandara I Gusti Ngurah Rai dibuka, sejumlah maskapai mengajukan permohonan penerbangan ekstra.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 01 Des 2017, 08:48 WIB
Diterbitkan 01 Des 2017, 08:48 WIB
Gunung Agung-Bandara Ngurah Rai
Layar daftar penerbangan terlihat di Terminal Internasional Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali, Kamis (30/11). Bandara tersebut kembali beroperasi terhitung pukul 15.00 WITA, Rabu (29/11). (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Liputan6.com, Jakarta - Erupsi Gunung Agung berdampak pada status buka tutup Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali atau Bandara Ngurah Rai dan Bandara Internasional Lombok Praya selama beberapa hari ini.

Sejak Bandara Ngurah Rai dibuka kembali untuk beroperasi pada Rabu, 29 November 2017 pukul 14.28 Wita, hingga pukul 07.00 Wita pada Kamis, 30 November 2017 terdapat 4.538 penumpang berangkat keluar Bali, yang terdiri dari 3.275 penumpang internasional dan 1.263 penumpang domestik.

Hal ini berbanding terbalik dengan jumlah kedatangan ke Bali. Tercatat jumlah penumpang yang mendarat di Bali, yaitu sebanyak 265 penumpang yang terdiri dari 51 penumpang internasional dan 214 penumpang domestik.

"Memang sejak pagi tadi terdapat kepadatan calon penumpang penerbangan internasional yang melakukan proses check-in. Namun, kondisi tersebut berlangsung tertib, lancar, dan terkendali," kata Corporate Secretary PT Angkasa Pura I (Persero) Israwadi dalam keterangan tertulis, Jumat (1/12/2017).

Hingga saat ini, terkait data pemulihan penerbangan, setelah pembukaan kembali Bandara Ngurah Rai terdapat 25 permohonan penerbangan ekstra di luar penerbangan reguler, yang terdiri dari 17 penerbangan internasional dan delapan penerbangan domestik.

Maskapai yang mengajukan permohonan penerbangan ekstra (internasional), yaitu Jetstar (4 penerbangan), Jetstar Asia (1 penerbangan), Qantas (2 penerbangan), China Eastern (2 penerbangan), KLM Royal Dutch (1 penerbangan), Virgin Australia (2 penerbangan), Xiamen (1 penerbangan), Korean Air (1 penerbangan), Tiger Air (1 penerbangan), dan China Southern (2 penerbangan).

Sementara itu, maskapai yang mengajukan delapan permohonan penerbangan ekstra (domestik), yaitu Sriwijaya Air (2 penerbangan), Garuda Indonesia (4 penerbangan), Batik Air (1 penerbangan), dan Citilink (1 penerbangan).

"Kami terus memantau dan berupaya untuk mengelola kepadatan agar proses berangkat dan datang penumpang setelah dibukanya Bandara Bali dapat berjalan lancar," tutur dia. (Yas)

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 

Bandara Ngurah Rai Kembali Dibuka

Usai ditutup seiring meletusnya Gunung Agung, Bandara I Gusti Ngurah Rai di Bali kembali beroperasi normal mulai Rabu, 29 November 2017 Pukul 14.28 Wita.

Hal ini berdasarkan Notice to Airmen (NOTAM) nomor A4298/17 yang diterbitkan Perusahaan Umum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan (Perum LPPNPI) atau dikenal dengan AirNav Indonesia.

Keputusan ini diambil setelah digelar rapat di kantor EOC Bali pukul 13.00-14.00 Wita. Rapat tersebut dipimpin Kepala Otoritas Bandara Wilayah IV sebagai regulator dengan seluruh pemangku kepentingan (stakeholders) terkait.

Dalam rapat tersebut dipaparkan data-data dari BMKG, Sigmet, MWO UPG, paper test di kantor Otban, kantor AP1, kantor BMKG, serta record data AirNav.

"Secara keseluruhan maka diputuskan Notam Closed Bandara I Gusti Ngurah Rai akan dicabut pada pukul 14.28 Wita (Airport Open). Dengan demikian, penerbangan dari dan ke Bandara I Gusti Ngurah Rai kembali beroperasi normal," ujar Direktur Operasi AirNav Indonesia, Wisnu Darjono, Rabu, 29 November 2017.

Dengan kembali dibukanya Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali, penerbangan dari dan ke Denpasar Bali sudah dapat dilayani. Meski demikian, pihaknya tetap memonitor dengan ketat seluruh perkembangan yang terjadi terkait aktivitas Gunung Agung.

Dia menyampaikan, AirNav terus melakukan koordinasi intensif dengan BMKG dan PVMBG serta pengamatan Darwin Volcanic Ash Advisory Center (DVAAC). Selain itu, juga dilakukan paper test untuk memantau kondisi di lapangan.

"Adalah tugas kami AirNav Indonesia untuk mengawal keselamatan penerbangan di ruang udara Indonesia. Untuk itu, kami mengupayakan pelayanan maksimal melalui kesiapan fasilitas dan SDM terkait pembukaan kembali Bandara I Gusti Ngurah Rai hari ini," jelas dia.

Selain itu, perusahaan juga membuka crisis center di Jakarta dan di Denpasar untuk terus memonitor seluruh perkembangan 24 jam bersama regulator dan seluruh pemangku kepentingan terkait.

"Kami mengimbau masyarakat untuk terus memantau perkembangan informasi karena kami akan menyampaikan seluruh perkembangan yang terjadi kepada publik,” ujar Wisnu.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya