Kemenperin Dorong Santri Jadi Penggerak IKM

Selain santripreneur, pihak Kemenperin juga mengajarkan mereka menjadi Santri Berkreasi.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 12 Des 2017, 20:48 WIB
Diterbitkan 12 Des 2017, 20:48 WIB
Kemeriahan Apel Hari Santri Nasional 2017 di Tugu Proklamasi
Para santri menyaksikan parade marching band pada Apel Hari Santri Nasional 2017, di Tugu Proklamasi, Jakarta, Minggu (22/10). Acara ini mengangkat tema Meneguhkan Peran Santri dalam Bela Negara, Menjaga Pancasila, dan NKRI. (Liputan6.com/Fery Pradolo)

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mendorong para santri untuk menjadi penggerak ekonomi terutama di sektor industri kecil dan menengah. Untuk itu, Kemenperin   menanamkan jiwa wirausaha atau entrepreneurship kepada para santri.

Direktur Jenderal Industri Kecil dan Menengah Kemenperin Gati Wibawaningsih menjelaskan, untuk mendorong para santri menjadi pengusaha kecil dan menengah, Kemenperin pun menciptakan program Santripreneurship. Gati berharap agar para santri bisa menciptakan ekonomi kerakyatan.

Melalui program itu, para santri harus penggerak ekonomi dengan berwirausaha sebagai seorang santri.

Ide ini muncul setelah melihat banyak lulusan SMK atau perguruan tinggi yang ada di pondok pesantren yang memilih menetap karena tidak tahu harus melangkah ke mana setelah keluar.

Gati menyebutkan, hal itu terjadi karena mereka tidak dibekali ilmu ekonomi. Kemenperin pun kemudian mencoba untuk masuk untuk membekali para santri bagaimana caranya membuka lapangan pekerjaan dengan menjadi wirausahawan baru.

Selain santripreneur, pihak Kemenperin juga mengajarkan mereka menjadi Santri Berkreasi. Para santri diperkenalkan agar dengan segala hal yang berbau digital.

Ini dilakukan agar para santri dapat mengikuti zaman, di mana transaksi ekonomi saat ini telah banyak didigitalisasi.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya