Fitch Naikkan Rating Utang RI‎, Darmin Senang Tapi Belum Puas

Fitch menaikkan peringkat utang Indonesia dengan melihat berbagai capaian di dalam perekonomian Indonesia.

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 21 Des 2017, 12:18 WIB
Diterbitkan 21 Des 2017, 12:18 WIB
BI Resmi Luncurkan Gerbang Pembayaran Nasional
Menko Perekonomian Darmin Nasution memberi sambutan dalam acara launching Gerbang Pembayaran Nasional (GPN) di Gedung BI, Jakarta, Senin (4/12). BI meresmikan GPN sebagai sistem pembayaran yang terintegrasi di Indonesia. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta ‎Lembaga pemeringkat internasional, Fitch Ratings mengafirmasi peringkat utang Indonesia menjadi BBB dengan outlook stabil dari sebelumnya BBB-.

Kenaikan rating ini karena kombinasi dari kebijakan fiskal, moneter, dan indikator lain yang membuat Indonesia tahan terhadap guncangan ekonomi dunia.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution mengaku kenaikan peringkat utang dari Fitch merupakan kabar gembira bagi ‎Indonesia. Prestasi tersebut tentunya cukup baik di antara negara-negara yang sejajar dengan Indonesia, seperti India dan Turki.

"Soal rating setiap negara pasti dibandingkan peer-nya. Peer Indonesia, ya India, Turki atau negara berpendapatan menengah lain. Jadi ini memang berita gembira," kata Darmin usai Peluncuran Buku Kebijakan Vokasi Indonesia di Hotel Borobudur, Jakarta, Kamis (21/12/2017).

Menurut Darmin, Fitch menaikkan peringkat utang Indonesia dengan melihat berbagai capaian di dalam perekonomian Indonesia.

Dia menambahkan, meski pertumbuhan ekonomi nasional rata-rata 5 persen, namun sejumlah indikator mengalami perbaikan.

"Indikator utang dari Produk Domestik Bruto (PDB) kita termasuk yang rendah dibanding negara peer kita. Reformasi kebijakan yang kita buat juga diukur lho, termasuk perbaikan kemudahan berusaha (EoDB), neraca pembayaran, cadangan devisa, dan lainnya," jelas Darmin yang tengah merayakan ulang tahun ke-69 hari ini.

Fitch diakuinya, juga melihat daya tahan Indonesia terhadap guncangan ekonomi dunia. "Kita termasuk negara yang mampu meredam guncangan ekonomi dunia setelah krisis asia 19 tahun lalu," Darmin menambahkan.

‎"Tentu saja kita senang, tapi tidak berati puas. Kita tetap berkewajiban terus memperbaiki dan menghadapi tantangan," lanjutnya.

Darmin mengatakan, upaya perbaikan harus tetap dilakukan agar pertumbuhan ekonomi meningkat daana kualitas membaik yang diukur dari tingkat pengangguran, kemiskinan, dan ketimpangan berkurang.

"Semua itu bisa dicapai dengan kombinasi kebijakan yang sudah dilakukan tiga tahun ini, seperti pembangunan infrastruktur, kebijakan sektoral di industri pariwisata dan lainnya, kebijakan pemerataan ekonomi, dan semua itu kita terus pertajam dan kembangkan," jelasnya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 

Alasan Fitch Dongkrak Peringkat RI

Lembaga pemeringkat internasional Fitch Ratings mendongkrak peringkat Long Term Foreign dan Local Currency Issuer Default Rating Indonesia menjadi BBB dari sebelumnya BBB- dengan outlook stabil.

Mengutip laman Fitch Ratings, Kamis (21/12/2017), kenaikan peringkat utang Indonesia itu didukung ketahanan Indonesia terhadap guncangan eksternal atau faktor global dalam beberapa tahun terakhir.

Selain itu, kebijakan makro ekonomi secara konsisten untuk menjaga stabilitas. Kebijakan nilai tukar yang lebih fleksibel sejak pertengahan 2013 juga membantu menopang cadangan devisa Indonesia menjadi US$ 126 miliar.

Fitch juga menilai, Indonesia mampu disiplin menjaga kebijakan moneternya sehingga membatasi dampak dari aliran dana investor asing yang keluar dari Indonesia . Ditambah langkah makro untuk berhati-hati menekan utang luar negeri terutama perusahaan serta pendalaman pasar keuangan juga membantu stabilitas pasar lebih baik.

Selain itu fokus menstabilkan makro ekonomi juga terlihat dalam anggaran yang kredibel dalam beberapa tahun sebelumnya. Meski ketahanan Indonesia membaik, Fitch melihat Indonesia juga hadapi tantangan eksternal yang tetap ada termasuk potensi tekanan pasar terhadap kebijakan pengetatan moneter oleh bank sentral Amerika Serikat (AS) atau the Federal Reserve.

Selain itu, ketergantungan Indonesia terhadap komoditas juga masih relatif tinggi. Sedangkan tantangan dari dalam negeri, Indonesia akan hadapi tahun politik. Kemungkinan kondisi politik dapat jadi gangguan dalam membuat kebijakan ekonomi terutama jelang pemilihan kepala daerah 2018 dan pemilihan presiden pada 2019. Ini merupakan sentimen domestik yang dapat ganggu pasar.

Pemerintah Indonesia juga masih hadapi tantangan untuk memperbaiki lingkungan bisnis. Meski demikian langkah-langkah untuk mempermudah keizinan berusaha membuahkan hasil dengan peringkat Indonesia naik tajam ke posisi 72 dari 192 negara terkait kemudahan berusaha.

Reformasi yang dilakukan Indonesia tampaknya berkontribusi terhadap aliran dana investor asing masuk ke Indonesia. Fitch memperkirakan aliran dana investasi asing secara langsung dapat menutupi defisit transaksi berjalan dalam beberapa tahun ke depan.

Fitch Ratings memperkirakan pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) Indonesia masih kuat di antara negara lainnya. Fitch prediksi PDB Indonesia akan naik menjadi 5,4 persen pada 2018 dan 5,5 persen pada 2019 dari 5,1 persen pada 2017. Indonesia dapat keuntungan dari kenaikan perdagangan global dan stabilnya harga komoditas.

Ditambah belanja infrastruktur publik lebih tinggi, biaya pinjaman lebih rendah dan pelaksanaan reformasi struktural membuat Indonesia lebih kuat.

Beban utang pemerintah termasuk rendah sebesar 28,5 persen dari PDB pada 2017 seperti diharapkan Fitch juga jadi katalis positif. Pemerintah mematuhi batas defisit anggaran sebesar 3 persen dari PDB. Ini membantu kepercayaan investor di Indonesia.

Target defisit pemerintah diperkirakan 2,2 persen dari PDB menunjukkan pendekatan konservatif. Fitch yakin kenaikan defisit cenderung stabil di 2,7 persen dan bertahan di batas maksimum 3 persen.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya