Tak Ada Kemajuan, Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung Dievaluasi

Menko Luhut mendapat perintah dari Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) untuk mengevaluasi megaproyek kereta cepat Jakarta-Bandung.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 09 Jan 2018, 20:00 WIB
Diterbitkan 09 Jan 2018, 20:00 WIB
Melihat Pameran Alat Transportasi di JIExpo Kemayoran
Model berpose di sisi miniatur kereta cepat saat pameran INAPA 2017 di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Rabu (29/3). Pameran ini berlangsung di Hall B1 JIExpo Kemayoran. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan mendapat perintah dari Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) untuk mengevaluasi megaproyek kereta cepat Jakarta-Bandung.

Untuk menindaklanjuti perintah itu, Luhut telah menjadwalkan rapat koordinasi dengan Menteri Badan Usaha Milik negara (BUMN) Rini Soemarno, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, dan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas Lembong, minggu depan.

"Presiden minta saya evaluasi high speed train Jakarta-Bandung. Minggu depan kita akan koordinasikan. Setelah itu kita evaluasi selama satu bulan untuk kemudian kita laporkan kembali ke Presiden," kata Luhut di kantornya, Selasa (9/1/2017).

Menjelaskan mengenai alasan evaluasi, Luhut mengaku lebih karena tidak adanya kemajuan yang berarti dalam megaproyek yang bekerja sama dengan China itu. "Bukan soal pendanaan, ini masalahnya ada di dalam kita sendiri. Misalnya apakah betul Jakarta-Bandung feasible dilakukan," tegas dia.

Dengan melihat sisi geografis, Luhut berpendapat kereta cepat itu apakah ada kemungkinan untuk dipindahkan rutenya melintas Bandara Internasional Kertajati, Jawa Barat.

Akan tetapi, Luhut tetap menghargai China sebagai investor. Dengan demikian, kalaupun akan dievaluasi, China tetap menjadi partner Indonesia. "Terus satu lagi, masalah pembebasan lahan kita lakukan sendiri saja, tidak usah melibatkan pihak ketiga," tutup Luhut.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya