Harga Daging Ayam Stabil di Pasar Pondok Gede

Pedagang menyebutkan pasokan daging ayam masih ada sehingga membuat harga daging ayam stabil.

oleh Bawono Yadika diperbarui 26 Feb 2018, 15:30 WIB
Diterbitkan 26 Feb 2018, 15:30 WIB
Sarwanto (52) pedagang daging ayam di Pasar Pondok Gede tengah menjajakan jualannya. (Liputan6.com/Bawono)
Sarwanto (52) pedagang daging ayam di Pasar Pondok Gede tengah menjajakan jualannya. (Liputan6.com/Bawono)

Liputan6.com, Jakarta - Harga daging ayam cenderung stabil pada awal pekan ini di Pasar Pondok Gede, Bekasi, Jawa Barat.

Dari pantauan Liputan6.com di Pasar Tradisional Pondok Gede, harga daging ayam per kilogram (kg) cukup beragam. Harga daging ayam mulai dari Rp 25 ribu hingga Rp 35 ribu per kg tergantung dari berat daging ayam.

"Ya tergantung berat. Ada yang Rp 25 ribu per kilogram, Rp 30 ribu per kilogram. Makin berat makin mahal," ujar salah satu pedagang di Pasar Pondok Gede, Warni, Senin (26/2/2018).

Warni menegaskan kalau harga daging ayam cenderung stabil. "Ya biasa aja, enggak naik enggak turun. Pasokannya masih ada, jadi stabil," tutur Warni.

Sementara itu, pedagang ayam, Sarwanto (52) mengatakan, harga daging ayam kini dijual Rp 26 ribu-Rp 30 ribu per kg. "Masih stabil, ya kami jual Rp 26 ribu hingga Rp 30 ribu per kilogram," kata dia.

Sedangkan, harga cabai masih terpantau tinggi selama tiga pekan ini. Hal ini yang terjadi di Pasar Pondok Gede, Bekasi. Pedagang sayur, Malinda (55), mengeluhkan kenaikan harga yang terjadi di cabai rawit merah dan cabai keriting besar.

"Harga cabai pada naik. Rawit merah sekarang Rp 50 ribu per kilogram (kg), awalnya Rp 24 ribu. Kalau cabai merah keriting besar sekarang Rp 40 ribu per kilogram, dari awalnya Rp 35 ribu," tutur dia saat ditemui Liputan6.com.

Malinda menuturkan, kenaikan harga cabai ini disebabkan oleh curah hujan yang tinggi terjadi akhir-akhir ini. Sementara itu, tukang sayur lain, Sitorus (45) menuturkan hal yang sama terkait kenaikan harga yang terjadi pada komoditas cabai di pasar.

"Cabai rawit merah minggu lalu Rp 35 ribu per kilogram, sekarang Rp 38 ribu per kilogram. Cabai besar biasa Rp 45 ribu per kilogram. Kemarin Rp 40 ribu," ujar dia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 

Harga Bawang Putih Capai Rp 50 Ribu per Kg

Bawang putih (Foto: iStockphoto)
Bawang putih (Foto: iStockphoto)

Harga komoditas pertanian di pasar mulai naik. Tak hanya cabai, harga bawang merah dan bawang putih juga naik.

Dari pantauan di Pasar Tradisional Pondok Gede, Bekasi pada Senin (26/2/2018), harga bawang merah naik dari Rp 24 ribu per kilogram (kg) menjadi Rp 28 ribu per kg. Sementara harga bawang putih kating naik dari Rp 48 ribu per kg menjadi Rp 50 ribu per kg.Kenaikan harga ini dikeluhkan pedagang sayur, Sitorus (45), yang harus menambah modal untuk memasok komoditas tersebut.

"Bawang merah naik Rp 28 ribu per kilo, yang awalnya Rp 24 ribu. Kalau bawang putih kating Rp 50 ribu per kilo dari awalnya Rp 48 ribu per kilo," ujar Sitorus.

Kenaikan ini, kata Sitorus sudah terjadi sejak tiga minggu lalu. Penyebabnya curah hujan yang tinggi.

Sementara itu, tukang sayur lain, Malinda (45) menyatakan hal yang sama terkait kenaikan harga bawang merah.

"Bawang merah kemarin 24 ribu per kilo, sekarang Rp 28 ribu. Kalau bawang putih Rp 48 ribu per kilo dari harga awal 24 ribu per kilo," ucap Malinda.

Harga cabai masih terpantau tinggi selama tiga pekan ini. Malinda menyebut, kenaikan harga terjadi pada cabai jenis rawit merah dan cabai keriting besar.

"Harga cabai pada naik. Rawit merah sekarang Rp 50 ribu per kilogram (kg), awalnya Rp 24 ribu. Kalau cabai merah keriting besar sekarang Rp 40 ribu per kilogram, dari awalnya Rp 35 ribu," tutur dia.

Malinda menuturkan, kenaikan harga cabai ini disebabkan curah hujan yang tinggi terjadi akhir-akhir ini.

"Cabai rawit merah minggu lalu Rp 35 ribu per kilogram, sekarang Rp 38 ribu per kilogram. Cabai besar biasa Rp 45 ribu per kilogram. Kemarin Rp 40 ribu," ujar dia.

Sitorus menyatakan, kenaikan harga cabai karena stok cabai yang pengirimannya terbilang lambat.

"Karena macet, stok jadi lelet sampainya. Kalau di kampung cepet sampainya. Kalau kita suka lama sampainya," ujar dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya