Sepi Pembeli, Harga Daging Ayam di Pasar Benhil Turun

Harga daging ayam sudah mengalami penurunan sejak bulan lalu sampai dengan saat ini. Penyebabnya karena sepinya pembeli.

oleh Bawono Yadika diperbarui 19 Feb 2018, 11:54 WIB
Diterbitkan 19 Feb 2018, 11:54 WIB
Pedangan ayam di pasar benhil
Yanti (40), (sumber: Liputan6.com/Bawono)

Liputan6.com, Jakarta - Harga pangan, terutama daging ayam sudah mengalami penurunan sejak bulan lalu sampai dengan saat ini. Penyebabnya karena sepinya pembeli. 

Salah satu pedagang daging ayam di Pasar Bendungan Hilir (Benhil), Yanti (40) mengatakan, harga jual daging ayam turun sebesar Rp 200 per kilogram (kg). 

"Sekarang harga daging ayam per kilonya Rp 25.800, turun Rp 200," tuturnya saat berbincang dengan Liputan6.com di Pasar Benhil, Jakarta, Senin (19/2/2018). 

Yanti mengaku, penurunan harga pangan, terutama daging ayam sudah terjadi sejak bulan lalu. Alasannya sepi pembeli. 

"Iya, lagi sepi dari bulan lalu, makanya harga daging ayam turun sekarang," kata dia.

Menurutnya, penurunan harga daging ayam cenderung tidak terlalu banyak. Namun jika harganya naik, maka peningkatannya bisa sampai Rp 2 ribu per kg. 

"Kalau turun selalu sedikit seperti hari ini misalnya. Tapi kalau naik baru tinggi, bisa sampai Rp 2 ribu," keluh Yanti.

Sebelumnya, pedagang sayur di Pasar Benhil, Sumiyem (54), menuturkan harga jual cabai rawit merah mengalami kenaikan sebesar Rp 10 ribu per kilo. Begitupun dengan harga cabai merah besar.

"Cabai rawit merah sekarang harganya Rp 50 ribu per kg. Minggu lalu kan Rp 40 ribu per kilo. Kalau cabai merah besar sekarang Rp 45 ribu per kilo, minggu lalu Rp 35 ribu," kata Sumiyem saat berbincang dengan Liputan6.com.

Pedagang sayur lainnya, Wati (44) mengeluhkan hal yang sama tentang kenaikan harga cabai hari ini. Dia mengungkapkan, kenaikan harga cabai rawit merah pekan ini sangat tinggi. 

"Minggu lalu cabai rawit merah per kilo Rp 40 ribu, sekarang Rp 60 ribu per kilo," ujar Wati.

Wati bilang, kenaikan harga cabai tersebut disebabkan oleh curah hujan yang tinggi. 

"Iya, musim hujan, jadi pada naik harga-harga pangan, apalagi cabai termasuk cabai rawit merah," tandasnya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Harga Cabai Rawit Meroket, Tembus Rp 70 Ribu per Kg

Harga cabai terpantau tinggi di pasar tradisional jelang akhir pekan ini. Tingginya harga sudah tampak dari awal pekan atau ketika momen tahun baru 2018.

Sutamaji (50), pedagang Pasar Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, mengatakan ia menjual cabai rawit merah seharga Rp 60 ribu-70 ribu per kg. Di awal pekan harganya mencapai Rp 70 ribu-80 ribu per kg.

Tingginya harga cabai disebabkan pasokan yang menipis imbas dari cuaca buruk.

"Ya, paling kendalanya hujan. Daerah-daerah Jawa, kan, pada banjir," kata dia kepada Liputan6.com di Pasar Kebayoran Lama di Jakarta, Jumat (5/1/2018).

Harga cabai rawit merah di Pasar Induk Kramat Jati sendiri sudah mencapai Rp 50 ribu per kg. Sebelum tahun baru, harga cabai hanya di kisaran Rp 30 ribu.

Sutamaji mengatakan, dari Pasar Induk Kramat Jati biasanya para pedagang sayur di Kebayoran Lama mendapat pasokan cabai.

Harga cabai keriting merah sendiri menyentuh harga Rp 40 ribu-45 ribu per kg. Di awal pekan, harganya sudah mencapai Rp 50 ribu per kg.

"Cabai keriting dari Induk Rp 35 ribu per kg," ungkapnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya