Terus Merugi dalam 3 Tahun, Hotel Indonesia Kini Untung Rp 9 Juta di 2017

Kerugian Hotel Indonesia Natour mencapai Rp 140 miliar di 2015 dan turun di 2016 menjadi Rp 89 miliar.

oleh Liputan6.com diperbarui 02 Mar 2018, 12:47 WIB
Diterbitkan 02 Mar 2018, 12:47 WIB
Ilustrasi Laporan Keuangan
(Foto: Liputan6.com)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta PT Hotel Indonesia Natour (Persero) membukukan laba sebesar Rp 9 juta pada 2017, usai merugi selama tiga tahun. Perolehan laba ini membuat perusahaan keluar dari daftar perusahaan pelat merah yang merugi.

Dewan Komisaris PT HIN, Michael Umbas mengatakan, pencapaian ini merupakan langkah awal jajaran PT HIN dalam membenahi diri dalam rangka mendukung program pemerintah.

Ke depan, HIN bertekad menjadikan diri sebagai BUMN yang lebih kompetitif dan sebagai BUMN yang mendukung penuh program pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla dalam menggenjot sektor pariwisata.

"Kami sudah melakukan pembenahan bersama jajaran direksi dengan berbagai upaya, hingga tahun 2017 perusahaan bisa lepas dari kerugian walaupun untungnya masih sedikit," ucap Michael Umbas di Jakarta, Jumat (2/3/2018).

PT HIN tahun lalu berhasil keluar dari daftar BUMN yang mengalami kerugian dengan membukukan laba hanya Rp 9 juta.

Dia mengakui jika besaran keuntungan itu belum seberapa, tapi penting juga diketahui jika direksi telah bekerja keras agar keluar dari daftar BUMN merugi.

Dalam tiga tahun sebelumnya, dia mengakui, performa keuangan perseroan terus turun. Bahkan, di tahun 2015 kerugiannya mencapai Rp 140 miliar dan 2016 kerugiannya berkurang menjadi Rp 89 miliar.

 

Reporter: Idris Rusadi Putra

Sumber: Merdeka.com

Tantangan

Ilustrasi Laporan Keuangan
(Foto: BPKAD)... Selengkapnya

Capaian ini sejalan dengan apa yang telah dicanangkan direksi, yakni menghentikan kerugian (stop bleeding) dan mengembalikan arah dari rugi menjadi untung atau declare turn around di 2017.

Capaian tersebut sebenarnya bisa lebih besar, namun dalam prosesnya sepanjang 2017 perseroan menghadapi berbagai tantangan.

Salah satu tantangan terbesar adalah terjadinya bencana erupsi Gunung Agung di Bali sehingga menyebabkan tingkat keterisian (okupansi) hotel di wilayah Bali menurun. Dengan adanya pembenahan melalui perbaikan dan renovasi hotel, Umbas berharap ke depan capaian pembukuan keuangan menjadi lebih baik.

"Sebagai Komisaris Hotel Indonesia Natour, capaian ini baru langkah awal untuk menjadikan PT HIN sebagai BUMN yang lebih kompetitif dan sebagai BUMN bidang Pariwisata yang maju, sebagai hotel chain nasional yang akan mendukung program pemerintah menggenjot pariwisata," terang Umbas.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya