Uni Eropa Sepakat Balas Tarif Impor AS ala Trump

Namun, Komisi Eropa belum merilis daftar akhir produk AS yang terkena dampak balasan tarif.

oleh Natasha Khairunisa Amani Diperbarui 10 Apr 2025, 09:42 WIB
Diterbitkan 10 Apr 2025, 09:30 WIB
Ilustrasi bendera Uni Eropa di kantor pusatnya di Brussels (AP Photo)
Ilustrasi bendera Uni Eropa di kantor pusatnya di Brussels (AP Photo)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta Uni Eropa memberikan suara menyetujui serangkaian tindakan balasan pertamanya terhadap tarif impor yang dikenakan oleh Amerika Serikat pada baja dan aluminium.

Mengutip CNBC International, Kamis (10/4/2025) Komisi Eropa mengatakan bea masuk terhadap barang dari AS akan mulai dipungut pada tahap pertama tarif impor berlaku mulai 15 April mendatang, dengan serangkaian tindakan kedua menyusul pada 15 Mei.

Komisi Eropa belum merilis daftar akhir produk AS yang terkena dampak balasan tarif, dan menolak berkomentar lebih lanjut.

Blok yang beranggotakan 27 negara itu mengatakan akan bertindak untuk melindungi bisnis dan konsumen Eropa setelah Presiden AS Donald Trump mengenakan bea masuk sebesar 25% pada logam dari negara kawasan tersebut.

"UE menganggap tarif AS tidak dapat dibenarkan dan merugikan, yang menyebabkan kerugian ekonomi bagi kedua belah pihak, serta ekonomi global. UE telah menyatakan preferensinya yang jelas untuk menemukan hasil negosiasi dengan AS, yang akan seimbang dan saling menguntungkan," kata Komisi Eropa.

"Tindakan balasan ini dapat ditangguhkan kapan saja, jika AS menyetujui hasil negosiasi yang adil dan seimbang," terangnya.

Sebagai informasi, Uni Eropa menghadapi tarif sebesar 20% pada hampir semua barangnya yang diekspor AS, sebagai bagian dari penargetan Trump terhadap lebih dari 180 negara dan wilayah, seperti yang diumumkan oleh Gedung Putih pada 2 April 2025.

Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen saat itu mengatakan bahwa pihaknya siap untuk membalas tarif impor kecuali negosiasi dengan pemerintah AS berhasil.

"Kami siap untuk menanggapi," katanya, seraya menambahkan bahwa Uni Eropa sedang mempersiapkan tindakan balasan lebih lanjut untuk melindungi kepentingan dan bisnisnya. 

Uni Eropa Terbuka Untuk Negosiasi Tarif

Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen. (Dok. AFP)
Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen. (Dok. AFP)... Selengkapnya

Namun, von der Leyen juga menyerukan perundingan dengan AS, mengatakan bahwa saat ini belum terlambat untuk mengatasi masalah melalui negosiasi.

Adapun Maros Sefcovic, komisaris Uni Eropa untuk perdagangan dan keamanan ekonomi, mengatakan  bahwa tarif AS berdampak pada ekspor Eropa ke Amerika Serikat senilai 380 miliar euro. 

Angka tersebut setara sekitar 70% dari total ekspor kedua pihak.

"Sebagai perbandingan, itu lebih dari 80 miliar euro dalam bea masuk, lonjakan sebelas kali lipat dari 7 miliar (euro) yang saat ini dikumpulkan AS," tambahnya.

Trump Naikkan Lagi Tarif Impor ke China jadi 125%

Presiden Amerika Serikat Donald Trump dalam acara buka puasa bersama di Gedung Putih pada Kamis, (27/3/2025).
Presiden Amerika Serikat Donald Trump dalam acara buka puasa bersama di Gedung Putih pada Kamis, (27/3/2025). (Dok. Instagram/whitehouse)... Selengkapnya

Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada Rabu (9/4) kembali menaikkan tarif impor terhadap China menjadi 125%.

Mengutip CNBC International, Kamis (10/4/2025) Trump mengatakan dalam sebuah postingan media sosial bahwa ia menaikkan tarif pada impor dari China menjadi 125% dan akan "berlaku segera" 

China, yang merupakan mitra dagang terbesar ketiga AS sebelumnya mengatakan akan menaikkan tarifnya untuk impor dari AS menjadi 84%.

Selain itu, Trump juga menurunkan tarif baru untuk impor dari sebagian besar mitra dagang AS menjadi 10% selama 90 hari untuk memungkinkan negosiasi perdagangan dengan negara-negara tersebut.

75 Negara Negosiasi

Presiden AS mengatakan, lebih dari 75 Negara telah menghubungi pejabatnya untuk bernegosiasi setelah ia mengumumkan tarif impor baru minggu lalu.

"Yah, saya pikir orang-orang sedikit bertindak tidak semestinya," ujar Trump ketika ditanya kemudian tentang alasan menunda kenaikan tarif impor hingga 90 hari.

"Mereka mulai gelisah, Anda tahu, mereka mulai sedikit gelisah, sedikit takut," ucap Trump di Gedung Putih.

Dalam keterangan terpisah, Menteri Keuangan AS Scott Bessett mengklaim bahwa Trump bermaksud untuk menghentikan tarif luas yang diumumkan pekan lalu.

"Ini adalah strateginya selama ini," ucap Bessent di Gedung Putih.

Diwartakan sebelumnya, Perdana Menteri Singapura Lawrence Wong buka suara terkait pengenaan tarif impor AS sebesar 10% terhadap negaranya oleh Amerika Serikat.

Dia menyebut, keputusan pengenaan tarif impor 10% oleh Presiden AS Donald Trump "bukan tindakan yang dilakukan seseorang terhadap seorang teman".

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya