Inalum Mulai Tawar-menawar Harga Saham Rio Tinto di Freeport

Pemerintah dan Inalum sedang proses tawar-menawar harga hak partisipasi Rio Tinto di PT Freeport Indonesia.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 21 Mar 2018, 14:53 WIB
Diterbitkan 21 Mar 2018, 14:53 WIB
Direktur Utama Inalum, Budi Gunadi Sadikin
Direktur Utama Inalum, Budi Gunadi Sadikin

Liputan6.com, Jakarta - PT Indonesia Asahan Alumunium (Inalum) dan pemerintah sedang bernegosiasi soal harga hak partisipasi Rio Tinto di PT Freeport Indonesia. Hal tersebut dilakukan setelah pemerintah memiliki referensi harga saham.

Direktur Utama Inalum, Budi Gunadi Sadikin mengatakan, saat ini pemerintah sedang tawar-menawar hak partisipasi Rio Tinto untuk dikonversi menjadi saham Freeport Indonesia sebesar 40 persen. Ini untuk menggenapi kepemilikan saham Freeport Indonesia oleh pemerintah menjadi 51 persen. Namun, dia tidak membicarakan detail proses penawaran.

"Itu saya enggak bisa ngomong, tapi sudah tek-tok (tawar menawar)," kata Budi di sela diskusi pertambangan, di Jakarta, Rabu (22/3/2018).

‎Tawar-menawar tersebut dilakukan, setelah pemerintah memiliki referensi harga hak partisipasi Rio Tinto pada kegiatan operasional pertambangan Freeport Indonesia, di Grasberg, Papua. ‎Namun dia tidak bisa menyebutkan.

"Nanti juga lagi negosiasi lagi tawar-tawar. Mungkin kita enggak bisa ngomong, tapi range harga sudah ada‎," tuturnya.

Budi memberi gambaran, harga referensi hak partisipasi Rio Tinto yang dijadikan acuan pemerintah, tidak jauh dari perhitungan harga yang dikeluarkan oleh beberapa lembaga keuangan internasional.

"Di semua analyst research itu kan ada Deutche Bank, HSBC, Credit Swiss, Morgan Stanley itu ditulis secara rinci. dihitung komponen ininya, dihitung komponen smelter (Freeport Indonesia). Ada angkanya secara detail ada. Enggak banyak beda," kata mantan Dirut Bank Mandiri itu. 

 

Skenario Akuisisi Saham Freeport

banner Freeport
Perubahan Status Kontrak Freeport Indonesia

Untuk diketahui, saat ini porsi saham Freepor‎t Indonesia adalah 81,28 persen dimiliki induk perusahaan Freeport McMoran, 9,36 persen dimiliki Freeport Indonesia, dan 9,36 persen dimiliki Indocopper Investama.

Direktur Jenderal Mineral dan Batu bara Kementerian Energi dan Sumb‎er Daya Mineral (ESDM), Bambang Gatot mengungkapkan, jika pihak nasional sudah memiliki 51 persen saham Freeport Indonesia, maka saham Freeport McMoran akan terdilusi dengan mengonversi hak partisipasi Rio Tinto sebesar 40 persen dan membeli saham Indocopper Investama sebesar 9,36 persen.

Dengan beg‎itu, porsi saham pemerintah Indonesia menjadi 51 persen, sedangkan Freeport McMoran sebesar 49 persen.

"Bahwa untuk capai 51 persen bisa melalui dan setuju di convert 81 persen terdilusi, nanti jadi 49 persen karena yang 51 persen diberikan ke pemerintah,‎" tandas Bambang. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya