Pelindo II Catatkan Pendapatan Rp 2,6 Triliun di Kuartal Pertama 2018

Pelindo II merupakan penyumbang dividen terbesar untuk BUMN di bidang jasa kepelabuhanan.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 12 Apr 2018, 15:00 WIB
Diterbitkan 12 Apr 2018, 15:00 WIB
Aktivitas Bongkar Muat di JICT Tanjung Priok
Sebuah Kapal container bersandar di pelabuhan JICT, Jakarta Utara, Rabu (25/3/2015).Pelindo II mencatat waktu tunggu pelayanan kapal dan barang sudah mendekati target pemerintah. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - PT Pelabuhan Indonesia II (Persero)  atau  Indonesia Port Corporation (IPC) mencatatkan kinerja yang positf pada kuartal I 2018. Perseroan mampu mencatatkan pendapatan usaha sebesar Rp 2,60 triliun, lebih tinggi 0,13 persen dibanding target RKAP serta laba bersih Rp 502,31 miliar atau naik 11,48 persen di atas target.

Sementara EBITDA naik sebesar 19,74 persen atau sebesar Rp 1,09 triliun dan BOPO turun 9,48 persen menjadi sebesar 65,58 persen.

Untuk pertumbuhan dividen korporasi, Pelindo II merupakan penyumbang dividen terbesar untuk BUMN di bidang jasa kepelabuhanan.

Adapun realisasi kenaikan dividen sebesar 21,91 persen dari 2016, yakni dari sebesar Rp 371,93 miliar (audited) naik menjadi Rp 453,44 miliar (audited).

Direktur Utama Pelindo II Elvyn G Masassya menjelaskan, pada sisi operasional, realisasi trafik arus peti kemas tercapai 1,83 juta TEUs naik 5,78 persen dari target RKAP. 

"Untuk non petikemas sebesar 13,36 juta ton, kunjungan kapal naik 1,4 persen menjadi sebesar 51,33 juta GT serta arus penumpang sebanyak 109,6 ribu orang,"  kata dia kepada wartawan, Kamis (12/4/2018).

 

Inovasi Pelindo II

Aktivitas Bongkar Muat di JICT Tanjung Priok
Sejumlah pekerja saat mengecek peti kemas di Pelabuhan JICT, Tanjung Priuk, Jakarta, Rabu (25/3/2015). Pelindo II mencatat waktu tunggu pelayanan kapal dan barang sudah mendekati target pemerintah. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Capaian ini merupakan wujud IPC yang telah melakukan inovasi-inovasi bertujuan untuk perbaikan pelayanan dan operasional.

Inovasi itu diantaranya adalah upaya menekan angka Dwelling Time melalui pembuatan Integrated Container Freight Station (CFS Center) beserta uji coba pengintegrasian data secara online antara CFS di seluruh cabang.

Selain itu ada modernisasi infrastruktur dan suprastruktur pelabuhan serta optimalisasi penggunaan teknologi informasi yang dilaksanakan dalam bentuk implementasi VTS (Vessel Traffic System), MOS (Marine Operating System), Inaportnet, NPK dan PK TOS, Auto Tally dan Auto Gate, E-Service danDO (Delivery Order) Online sistem di Pelabuhan Tanjung Priok.

Untuk target kinerja keuangan 2018, pendapatan usaha ditargetkan naik 13,29 persen menjadi Rp 12,36 trilliun, laba usaha ditargetkan naik 9,75 persen menjadi Rp 2,42 triliun, sementara EBITDA diharapkan naik sebesar 13,74 persen menjadi Rp 4,58 trilliun.

Untuk target kinerja operasional throughput petikemas diharapkan naik menjadi 7,26 juta TEUs atau meningkat 4,95 persen, throughput non petikemas naik 29,54 persen menjadi 73,95 juta ton, kunjungan kapal ditargetkan naik 1,14 persen jadi 204,5 jutaGT dan arus penumpang diperkirakan turun 16,48 persen menjadi 511,69 ribu orang.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya