Kementerian HUT ke-20, Menteri Rini Banggakan Laba BUMN Tembus Rp 187 T

Pada 2017, aset BUMN mencapai sebesar Rp 7.212 Triliun, meningkat dari sebelumnya Rp 4.387 Triliun pada 2014.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 13 Apr 2018, 11:32 WIB
Diterbitkan 13 Apr 2018, 11:32 WIB
Kementerian BUMN merayakan HUT ke-20 pada Jumat (13/4/2018) ini. (Liputan6.com/Ilyas Istianur)
Kementerian BUMN merayakan HUT ke-20 pada Jumat (13/4/2018) ini. (Liputan6.com/Ilyas Istianur)

Liputan6.com, Jakarta Kementerian BUMN merayakan HUT ke-20 pada hari ini. Banyak hal yang telah dicapai BUMN yang kini di bawah kepemimpinan Rini M Soemarno.

Rini mengaku selama 3,5 tahun memimpin, laba BUMN telah meningkat cukup signifikan, mencapai Rp 44 triliun. Dengan demikian laba BUMN hingga akhir 2017 telah mencapai Rp 187 triliun.

"Waktu saya memimpin laba BUMN secara keseluruhan Rp 143 triliun. Jadi sampai akhir 2017 itu ada peningkatan Rp 44 triliun. Selamat kepada semua BUMN atas kinerjanya selama ini," kata Rini di Kementerian BUMN, Jumat (13/4/2018).

Tidak hanya itu, indikator peningkatan kinerja juga bisa dilihat dari sisi aset. Tercatat, di tahun 2017, aset BUMN mencapai sebesar Rp 7.212 Triliun, meningkat dari sebelumnya Rp 4.387 Triliun pada 2014.

Namun demikian angka-angka tersebut, dikatakan Rini, tidak lebih penting dari pencapaian manfaat BUMN kepada masyarakat. Saat ini, banyak BUMN yang memiliki program Corporate Social Responsibility (CSR).

Dalam tiga tahun terakhir, tercatat sudah 568 km jalan tol telah dibangun, atau hampir mencapai panjang jalan tol yang dibangun sejak tahun 1980 hingga tahun 2014 yang tercatat sepanjang 700 km.

Di sisi lain, rasio elektrifikasi Indonesia saat ini sudah mencapai 95 persen yang didukung dengan peningkatan kapasitas pembangkit listrik yang mencapai 17.000 MW atau sudah melampaui 50 persen dari yang ditargetkan pemerintah sebesar 35.000 MW hingga 2019.

"Jadi memang saya dorong bagaimana BUMN benar-benar bisa bermanfaat kepada seluruh masyarakat Indonesia. Ini sebenarnya manfaat dari BUMN," tegasnya.

Dia mengatakan, pada usia Kementerian yang sudah menginjak 20 tahun diharapkan bisa mempersiapkan semua perusahaan pelat merah agar menjadi kuat dan sehat, memberikan kontribusi positif bagi negara lewat fungsinya sebagai agen pembangunan serta melalui komtribusi dividen, pajak dan PNBP.

"Jadi di ulang tahun ke 20 ini konteksnya ke situ. Bahwa BUMN ini betul-betul melakukan fungsinya sebagai koorporasi yang turut membantu mendorong pertumbuhan ekonomi. Kita harus masuk ke proyek-proyek yang mendukung perekonomian Indonesia secara langsung baik di jalan tol, pengembangan bandara, pelabuhan, mendorong konektivitas udara, elektrifikasi, membantu masyarakat di daerah terluar dengan manajeman dan pengawasan dari pemegang saham yang profesional," Rini mengakhiri. 

Di Depan Mahasiswa UGM, Menteri Rini Beberkan Cara Kelola 143 BUMN

Kementerian BUMN merayakan HUT ke-20 pada Jumat (13/4/2018). (Liputan6.com/Ilyas Istianur)
Kementerian BUMN merayakan HUT ke-20 pada Jumat (13/4/2018). (Liputan6.com/Ilyas Istianur)

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Rini M Soemarno memberikan kuliah umum bertema 'Executive Series: Nurturing and Managing Leaders In State- Owned Enterprises of Indonesia ' bagi mahasiswa Program Magister Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Gadjah Mada (UGM) di Auditorium Kampus UGM Yogyakarta pada pada Kamis ini.

Dalam kesempatan tersebut, Menteri Rini memaparkan tentang strategi pengelolaan 143 BUMN yang bernaung di bawah Kementerian BUMN.

Menurut Rini, BUMN sebagai korporasi milik negara dalam praktiknya harus dikelola secara profesional, transparan dan mampu menciptakan nilai serta berkontribusi bagi negara. Oleh karena itu dirinya mengakui memiliki peran dan tanggung jawab besar untuk terus menjadikan BUMN-BUMN semakin kuat dan bertahan di masa-masa mendatang.

Untuk dapat mengelola BUMN secara profesional, menurut Rini, standarisasi pengelolaan berupa kompetensi dan kualifikasi wajib ditetapkan bagi Direksi yang memimpin BUMN.

“BUMN dimiliki oleh rakyat Indonesia sehingga harus dikelola secara profesional, harus mencetak keuntungan dan di saat yang sama juga harus menjadi agen pembangunan. Di tahun 2017, aset BUMN tercatat sebesar Rp 7.212 triliun, meningkat dari sebelumnya Rp 4.387 triliun di 2014,” jelas Rini dalam keterangan tertulis, Kamis (12/4/2018).

Dalam menjalankan perannya, Rini juga terus mendorong BUMN untuk mampu menjalankan fungsinya sebagai agen pembangunan yang turut mendukung pertumbuhan ekonomi bangsa.

BUMN hadir dalam setiap pelaksanaan proyek-proyek strategis nasional yang mendukung perekonomian Indonesia secara langsung seperti pembangunan tol laut, darat dan udara serta proyek-proyek yang mendukung peningkatan elektrifikasi dan pemertaan ekonomi di wilayah terluar.

 Tonton Video Ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya