Liputan6.com, Jakarta Hasil Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT Pertamina (Persero) memutuskan perombakan direksi pada perusahaan ini. RUPSLB memutuskan pemberhentian dengan hormat Direktur Utama Elia Massa Manik.
Selanjutnya Nicke Widyawati ditunjuk sebagai Plt Direktur Utama, menggantikan Elia Massa Manik.
Deputi Bidang Pertambangan, Industri Strategis Kementerian BUMN, Fajar Harry Sampurno mengatakan ini sudah menjadi keputusan Menteri BUMN Rini M Soemarno.
Advertisement
"Ibu menteri telah buat keputusan yaitu pemberhentian Direksi Pertamina dan pengangkatan direksi," kata dia saat konferensi pers di Jakarta, Jumat (20/4/2018).
Sebanyak 5 direksi diberhentikan dalam hasil RUPS ini. Mereka adalah Direktur Utama, Direktur Pengolahan, Direktur Mega Proyek, Direktur Aset, dan juga Direktur Pemasaran Korporat.
"Dan untuk sementara Plt Dirut sekaligus Direktur SDM adalah ibu Nicke," jelas dia.
Berikut susunan direksi yang dicopot:
1. Direktur Utama: Elia massa manik,
2. Direktur Pemasaran Korporat: Much Iskandar
3. Direktur Pengolahan: Toharso
4. Direktur Manajemen Aset: Dwi W Daryoto
5. Direktur Megaproyek Pengolahan dan Petrokimia: Ardhy N. Mokobombang
Berikut susunan direksi baru Pertamina:
1. Plt Direktur Utama sekaligus Direktur SDM: Nicke Widyawati
2. Direktur Pengolahan: Budi Santoso Syarif
3. Direktur Keuangan: Arief Budiman
4. Direktur Pemasaran Korporasi: Basuki Trikora Putra
5. Direktur Pemasaran Retail: Masud Hamid
6. Direktur Manajemen aset: M Haryo Junianto
7. Direktur MPP: Heru Setiawan
8. Direktur infrastruktur: Gandhi Sriwidjojo
Holding Migas Terbentuk, Pertamina dan PGN Bakal Tukar Anak Usaha
Induk usaha (holding) Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Minyak dan Gas bumi (Migas) berencana menukar (swap) aset anak usaha. Hal ini menyusul integrasi PT Pertamina Gas (Pertagas) ke PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk.
Direktur Sumber Daya Manusia (SDM) Pertamina Nicke Widyawati mengungkapkan, muncul pilihan pengalihan Saka Energi yang merupakan anak usaha PGN yang bergerak pada kegiatan hulu migas ke Pertamina. Pengalihan tersebut dilakukan usai pengalihan Pertagas yang merupakan anak usaha Pertamina ke PGN.
Baca Juga
Nicke melanjutkan, untuk melakukan pertukaran anak usaha, kedua perusahaan ini tengah melakukan perhitungan nilai aset terlebih dahulu. Selain itu, Pertamina dan PGN juga tengah memastikan kondisi keuangan agar peralihan tersebut tidak memengaruhi arus kas PGN.
"Tapi yang pasti semua divaluasi dulu, mekanisme seperti apa, nanti jangan sampai cash flow PGN bermasalah," ujarnya.
Nicke yang juga menjabat sebagai Tim Implementasi Holding Migas mengungkapkan, timnya telah menargetkan penyelesaian transaksi selesai dalam waktu empat bulan ke depan.
"Targetnya sih empat bulan. Kan tanggal lahirnya 11. Maunya sih gitu, mudah mudahan lancar," kata Nicke, di Gedung DPR, Jakarta, Senin (16/4/2018).
Tonton Video Ini:
Advertisement