Liputan6.com, Jakarta - PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) sebagai salah satu anggota Konsorsium Kontraktor Pembangunan Kereta Cepat Jakarta Bandung (HSRCC) akan melakukan percepatan pelaksanaan konstruksi proyek infrasturktur yang menguhubungkan antara Jakarta dengan Bandung tersebut.
Hal ini dilakukan setelah pada akhirnya China Development Bank (CDB) mencairkan kredit tahap pertama sebesar USD 170 juta atau setara dengan Rp 2,28 triliun pada Jumat pekan kemarin.
Advertisement
Baca Juga
Direktur Utama WIKA Tumiyana menyatakan, pencairan dana ini menunjukan komitmen CDB dalam membiayai proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung.
"Bahwa WIKA akan memanfaatkan dana tersebut dengan maksimal sehingga dapat menumbuhkan keyakinan stakeholders terhadap proyek pembangunan transportasi masa depan Indonesia," ungkap Tumiyana kepada wartawan, Rabu (2/5/2018).
Adapun lingkup pekerjaan WIKA dalam konsorsium adalah pekerjaan struktur, arsitektur, lanskap serta mekanikal dan elektrikal.
Kereta Cepat Jakarta-Bandung akan menghubungkan empat stasiun yaitu Halim, Karawang, Walini dan Tegalluar Bandung sepanjang 142,3 Km.
Tinjauan Menteri Rini
Untuk meninjau langsung pengerjaan proyek Kereta Cepat ini, pagi ini, Menteri BUMN Rini M Soemarno bersama dengan President Director China Railway Corporation akan mengunjungi pengerjaan proyek yang ada di Kilometer 3 Jalan Tol Jakarta-Cikampek.
Percepatan pembangunan proyek Kereta Cepat Jakarta–Bandung menghadirkan optimisme pertumbuhan moda transportasi modern.
Selain bertindak sebagai kontraktor, WIKA turut berperan sebagai pemegang saham pada PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia (PSBI) sebesar 38 persen, sementara PT Kereta Api Indonesia (Persero) (KAI) sebesar 25 persen, PT Perkebunan Nusantara (PTPN) VIII 25 persen, dan PT Jasa Marga (Persero) Tbk. (JSMR) sebesar 12 persen.
PSBI bersama Beijing Yawan HSR Co. Ltd masing-masing memiliki 60 persen dan 40 persensaham di PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC).
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Advertisement