Dukung Asian Games dan MRT, PLN Operasikan 19 Infrastruktur Listrik

PLN mengoperasikan 19 infrastruktur kelistrikan di wilayah Jawa bagian barat senilai Rp 1,37 triliun.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 16 Mei 2018, 15:01 WIB
Diterbitkan 16 Mei 2018, 15:01 WIB
Mengintip Infrastruktur Listrik Pendukung Asian Games 2018
Mengintip Infrastruktur Listrik Pendukung Asian Games 2018 (Liputan6.com/Agustina)

Liputan6.com, Jakarta - PT PLN (Persero) mengoperasikan 19 infrastruktur kelistrikan yang tersebar di wilayah Jawa bagian barat. Beroperasinya jaringan kelistrikan senilai Rp 1,37 triliun ini akan menambah kehandalan listrik di wilayah tersebut.

Direktur Bisnis Regional Jawa Bagian Barat PLN, Haryanto WS mengatakan, pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan di wilayah regional Jawa bagian barat ini dilaksanakan oleh tiga unit PLN, masing-masing Unit Induk Pembangunan Jawa Bagian Barat (UIP JBB), UIP Interkoneksi Sumatera Jawa (UIP ISJ), dan Transmisi Jawa Bagian Barat (TJBB).

"Seluruh proyek pembangunan ini merupakan komitmen aktif dari PLN kepada negeri," kata Haryanto saat menghadiri acara peresmian 19 infrastruktur kelistrikan, di Gardu Induk Gandul, Depok, Jawa Barat, Rabu (16/5/2018).

Menurut Haryanto, dengan diresmikanya infrastruktur berupa Gardu Induk (GI) dan transmisi 500 kilo Volt (kV) dan 150 kV ini, kebutuhan akan kehandalan kelistrikan semakin bertambah di DKI Jakarta dapat PLN penuhi.

Dia menambahkan, pembangunan serta penambahan kapasitas trafo dan jalur transmisi ini, selain untuk meningkatkan keandalan ketersediaan listrik, juga sebagai bentuk dukungan PLN dalam mendukung pelaksanaan event internasional Asian Games 2018 pada 18 Agustus hingga 2 September 2018. Selain itu, untuk menyokong kebutuhan kelistrikan operasional moda transportasi MRT pada 2019.

"Proyek-proyek pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan digadang-gadang akan memenuhi kebutuhan listrik yang semakin tinggi. Terlebih, dengan adanya perhelatan akbar Asian Games mendatang," tuturnya.

Adapun 19 proyek infrastruktur kelistrikan tersebut adalah untuk TJBB membangun 11 proyek, terdiri dari GI dengan total kapasitas 860 MVA, transmisi sepanjang 34,95 kms. UIP JBB membangun 5 proyek teridiri dari GI dengan total kapasitas 1.060. MVA dan transmisi 8,75 kms. UIP ISJ membangun tiga proyek, berupa GI dengan total kapasitas 300 MVA dan transmisi denan total kapasitas 1,5 kms.

“Penanganan terkait kelistrikan ini dilakukan oleh PLN demi menyediakan listrik terbaik untuk dalam rangka memenuhi kebutuhan listrik terbaik,” tandasnya.

JK Minta Polisi Atasi Kemacetan di Jakarta Selama Asian Games

Wakil Presiden Jusuf Kalla didampingi Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono tinjau venues Asian Games 2018
Wakil Presiden Jusuf Kalla didampingi Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono tinjau venues Asian Games 2018 (Foto: Kementerian PUPR)

Wakil Presiden Jusuf Kalla (Wapres JK) menyinggung soal arus lalu lintas di Ibu Kota Jakarta yang harus diperbaiki agar Asian Games 2018 berlangsung lancar.

Dia mengangkat satu masalah, yakni bagaimana caranya memindahkan sebanyak kurang lebih 15 ribu atlet dan official dari berbagai negara untuk berpindah tempat secara cepat. JK melihat jarak Kemayoran-Senayan sejauh 13 km bisa memakan waktu perjalanan selama 43 menit bila terjadi kemacetan.

"Makanya, polisi harus bisa mempercepat 15 menit (waktu perjalanan) dari keadaan itu. Butuh traffic management yang baik, sehingga bisa membalikkan waktu dari 43 menit jadi 34 menit," imbaunya di Jakarta, pada 15 Mei 2018. 

Menurut JK, kemudahan akses jalan ke arah Senayan sangat penting, sebab ada sekitar 15 pertandingan yang nantinya akan digelar di sana.

Selain itu, dia turut membandingkan kondisi negara ketika menjadi tuan rumah Asian Games sebanyak dua kali, yakni pada 1962 dan 2018. Dia berkata, event kali ini tidak seberat yang lampau karena telah terbantu oleh ketersediaan fasilitas dan teknologi.

"Dibanding dengan zaman Bung Karno, dia memindahkan seluruh kampung sebesar kira-kira 400 hektare (ha) di Senayan. Sekarang tidak sulitlah. Dulu memindahkan kampung dari Senayan ke Tebet, butuh upaya yang luar biasa," tutur dia.

Lewat berbagai persiapan ini, JK juga berpendapat, bahwa negara telah bisa menjadi tuan rumah untuk ajang yang lebih besar lagi, yakni Olimpiade.

"Asian Games ini suatu arena olahraga terbesar kedua di dunia setelah Olimpiade. Banyak infrastruktur yang kita buat, secara kualitas itu lebih baik dari Olimpiade Rio (Rio de Janeiro, Brasil) kemarin," JK menandaskan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya