Uji Coba Campuran Minyak Sawit dengan Solar untuk Kereta Api Berhasil

Lokomotif-lokomotif dengan B-20 diuji coba untuk menarik kereta api batu bara rangkaian panjang (babaranjang).

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 19 Mei 2018, 16:30 WIB
Diterbitkan 19 Mei 2018, 16:30 WIB
20160623- Antisipasi Mudik Jelang Lebaran PT KAI Terus Berbenah-Jakarta- Angga Yuniar
Mekanik melakukan perbaikan sebuah lokomotif di Dipo Lokomotif Jatinegara, Jakarta, Kamis (23/6). Perbaikan sejumlah lokomotif ini terus dilakukan sebagai bentuk persiapan menghadapi mudik Lebaran 2016. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah melakukan uji coba pencampuran 20 persen minyak kelapa sawit dengan Solar. Pemcampuran tersebut untuk digunaan pada moda transportasi kereta api.

Staf Ahli Bidang Ekonomi Sumber Daya Alam Kementerian ESDM Dadan Kusdiana mengatakan, memasuki awal kuartal kedua 2018, rail test bahan bakar dengan campuran 20 persen biodiesel (B-20) kembali dilakukan. Hasil positif didapatkan dengan tidak ditemui kendala pada mesin kereta api.

"Selama tiga bulan ini belum ada masalah, baik dari performa engine maupun dari B-20 itu sendiri," kata Dadan, seperti yang dikutip dari situs resmi Kementerian ESDM, Jakarta, Sabtu (19/5/2018).

Memasuki bulan ketiga rail test B-20 berjalan ini, masih ada waktu tiga bulan lagi untuk memastikan, B-20 dapat bekerja maksimal pada mesin kereta api milik PT Kereta Api Indonesia (Persero) KAI atau tidak.

Untuk menguji Biodiesel B-20, berbagai tahapan telah dilakukan, diantaranya pengambilan sampel bahan bakar diesel, uji performa lokomotif kereta api yang diuji dengan menempuh jarak sejauh 23 ribu kilometer (km) atau 1.620 jam untuk Lokomotif jenis General Electric), dan 27 ribu km atau 1.770 jam untuk mesin jenis Electro Motive Diesel (EMD).

 

Tarik Rangkaian Batu Bara

20160623- Antisipasi Mudik Jelang Lebaran PT KAI Terus Berbenah-Jakarta- Angga Yuniar
Mekanik melakukan perbaikan sebuah lokomotif di Dipo Lokomotif Jatinegara, Jakarta, Kamis (23/6). Perbaikan sejumlah lokomotif ini terus dilakukan sebagai bentuk persiapan menghadapi mudik Lebaran 2016. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Lokomotif-lokomotif dengan B-20 diuji coba untuk menarik kereta api batu bara rangkaian panjang (babaranjang). Rangkaian tersebut adalah rangkaian terpanjang dan terberat dibandingkan rangkaian lainnya.

Tujuannya agar dapat melihat kemampuan bahan bakar B-20 pada beban kerja terberat.

Masa uji coba B-20 pada kereta milik PT KAI atau lebih dikenal sebagai Rail Test B-20 berlangsung selama enam bulan, terhitung dari Februari - Juli 2018.

Rail Test B-20 yang dilaksanakan di Dipo Kertapati, disesuaikan dengan masa perawatan lokomotif yang dilakukan setiap tiga bulan sekali.

Kegiatan Rail Test B-20 dipastikan tidak mengganggu aktivitas perkeretaapian di Dipo Kertapati. Rail Test untuk Lokomotif jenis EMD dilaksanakan pada 10-14 Mei 2018 sementara untuk Lokomotif jenis GE pada 17-21 Mei 2018.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya