Kementerian PUPR Bakal Bangun Rest Area Sementara pada Mudik 2019

Kementerian PUPR beri sinyal akan menambah jumlah rest area yang bersifat sementara atau temporer pada musim mudik Lebaran 2019.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 24 Jul 2018, 21:39 WIB
Diterbitkan 24 Jul 2018, 21:39 WIB
(Foto: Dok PT Jasa Marga Tbk)
Area Rest di jalan tol (Foto: Dok PT Jasa Marga Tbk)

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kementerian PUPR) memberi sinyal akan menambah jumlah rest area yang bersifat sementara atau temporer pada musim mudik Lebaran 2019 mendatang.

Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono menyebutkan, pihaknya bakal memperbanyak keberadaan tempat peristirahatan atau rest area di sepanjang jalur tol mudik pada 2019.

Basuki menyampaikan hal itu usai menerima usulan dari Komisi V DPR RI pada saat Rapat Kerja di Gedung DPR RI, Selasa (24/7/2018).

"Iya, kami sudah pikirkan itu (penambahan rest area). Tapi mungkin temporer, karena enggak mungkin saya sediain rest area yang permanen tapi hanya dipakai untuk saat-saat tertentu seperti mudik Natal atau Tahun Baru," ujar dia di Jakarta.

Dia menambahkan, turut mempertimbangkan nilai ekonomi ke depannya dalam pembangunan rest area. Sebab, lanjutnya, fungsi rest area tersebut bisa saja terbelengkalai jika kepadatan lalu lintas di sana tidak seramai masa libur. 

Basuki juga menyampaikan, terus menambah keberadaan jalan tol yang menuju pesisir selatan Jawa, semisal Tol Semarang-Demak dan Tol Cileunyi-Garut-Tasikmalaya (Cigatas) yang pihak kontraktornya akan dilelang pekan depan.

"Kami akan lelang Semarang-Demak minggu depan, termasuk yang Cileunyi-Garut-Tasikmalaya," dia menyebutkan.

Adapun pemrakarsa proyek ruas Tol Cigatas tersebut ialah PT Jasa Marga (Persero) Tbk dan satu pihak swasta. Basuki pun meminta Jasa Marga untuk berbagi laporan keuangan perseroan sebelum memulai proses lelang pengerjaan tol yang rencananya akan diperpanjang sampai Cilacap.

"Ini (Cigatas) panjangnya 180 km kalau sampai Cilacap. Nilai proyeknya itu sekitar Rp 2 triliun. Berarti nilainya kalau 1 km itu Rp 100 miliar," ujar Basuki.

 

Arus Mudik 2019 Bakal Lebih Baik Dibanding 2018

Arus Balik di Kalikuto
Sejumlah kendaraan pemudik melintasi tol fungsional Jembatan Kalikuto, Batang, Rabu (20/6). Sebagian arus lalu lintas di tempat ini dialihkan ke pantura untuk memecah kemacetan meskipun arus balik terjadi puncaknya kemarin. (Liputan6.com/Gholib)

Sebelumnya, Komisi V DPR RI menggelar Rapat Kerja bersama pemerintah dan Kepolisian Republik Indonesia. Rapat kerja ini membahas evaluasi sarana dan prasarana transportasi dalam rangka penanganan arus mudik Lebaran 2018.

Beberapa pihak yang hadir dalam rapat kerja ini adalah Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, pihak perwakilan dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) dan Jasa Raharja, serta Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Royke Lumowa.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, arus mudik Lebaran 2018 bisa berjalan lancar lantaran opsi pilihan moda transportasi dan jalur yang dapat digunakan lebih banyak dibanding tahun sebelumnya.

"Para pemudik memiliki berbagai alternatif moda transportasi. Khusus untuk transportasi jalan raya, tersedia pilihan menggunakan ruas-ruas jalan nasional dan jalan tol. Seperti jalan nasional Jawa yang 90 persen dalam kondisi mantap. Lalu tol Jakarta-Surabaya sepanjang 760 km yang telah dapat dimanfaatkan sesuai rencana untuk mendukung layanan mudik Lebaran," paparnya di Gedung DPR RI, Jakarta, Selasa 24 Juli 2018.

Lebih lanjut, dia turut menyampaikan beberapa fakta yang mengindikasikan arus mudik 2019 dapat berjalan dengan lebih baik lagi. Sebagai contoh, ia menyebutkan, Tol Merak-Pasuruan sepanjang 920 km akan seluruhnya operasional pada saat mudik tahun depan.

"Terus yang kedua, jalan lingkar Tonjong pada ruas Prupuk-Bumiayu-Purwokerto dan Underpass Karangsawah sudah akan diselesaikan pada 2018 ini. Sehingga masalah perlintasan sebidang karena adanya jalur lintas kereta api di sana Insya Allah tidak akan terjadi lagi pada 2019," jelas dia.

Dia juga menambahkan, keberadaan rest area dengan kapasitas layanan yang lebih baik dan lengkap akan terus ditambah serta ditingkatkan. Selain itu, lanjutnya, integrasi tarif transaksi dan ketersediaan jalan tol bakal lebih diperluas.

"Pokoknya kemantapan jalan nasional terus ditingkatkan sehingga tetap menjadi alternatif rute yang aman, nyaman, selamat, dan efisien dari sisi waktu. Kita juga terus koordinasi dengan pihak kementerian dan lembaga terkait, sehingga Mudik Bareng Guyub Rukun 2019 dapat terwujud," tuturnya.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya