Program Penyambungan Listrik Gratis Bakal Untungkan Target Rasio Elektrifikasi

Menteri ESDM, Ignasius Jonan menuturkan, saat ini masih ada 2,4 juta keluarga di Indonesia yang belum menikmati sambungan listrik.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 07 Agu 2018, 18:53 WIB
Diterbitkan 07 Agu 2018, 18:53 WIB
Tambah Daya Listrik Masih Diskon 50 Persen Sampai 31 Juli 2017
Promo Gemerlap Lebaran 2017 dari PLN dalam bentuk potongan biaya penyambungan tambah daya listik masih diskon sampai 31 Juli 2017.

Liputan6.com, Jakarta - Program penyambungan listrik gratis untuk masyarakat tidak mampu, yang dilakukan 35 perusahan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) akan mendorong pencapaian penyebaran ‎kelistrikan (rasio elektrifikasi).

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) , Ignasius Jonan mengatakan, saat ini masih ada 2,4 juta keluarga di Indonesia yang belum menikmati sambungan listrik.‎ Sedangkan  khusus di DKI Jakarta saat ini ada 32 ribu keluarga yang tidak mampu menyambung listrik.

"Di DKI Jakarta ada 32 ribu yang tidak mampu menyambung listrik," kata Jonan, di Kantor Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Selasa (7/8/2018).

Jonan pun menyambu‎t baik program penyambungan listrik gratis yang dilakukan 35 perusahaan BUMN. Lantaran, masyarakat yang belum menyambung listrik karena tidak mampu, sementara jaringan listrik di pemukimannya sudah ada. 

"Ya perlu ini untuk saudara kita yang belum beruntung ya dibantu‎. Kalau bulanan saya yakin mampu. Kalau memasangpertama kali ya mungkin berat," tutur dia.

Jonan melanjutkan, dengan program tersebut akan mendorong pencapaian target rasio elektrifikasi pada tahun ini ditaretkan 97,5 persen, sedangkan pada 2019 ditargetkan 99 persen. Untuk mencapai target tersebut dia juga sudah meminta Kementerian Keuangan untuk memberikan subsidi penyambungan listrik.

"Sisanya kami sudah minta Menkeu untuk dapat alokasi subsidi khusus untuk penambahan ini mungkin Rp 1 triliun sampai Rp 1,5 triliun untuk memasang sisanya, kalau tidak target rasio elektrifikasi 99,9 persen tidak bisa tercapai," ujar dia.

 

Aliran Listrik kepada Warga Tak Mampu, 35 BUMN Rogoh Kocek Rp 360 Miliar

20170621-PLN Berikan Diskon Biaya Penyambungan Tambah Daya-Antonius
Petugas PLN melakukan penyambungan penambahan daya listrik di Jakarta, Rabu (21/6). Menyambut lebaran, PLN memberikan bebas biaya penyambungan untuk rumah ibadah dan potongan 50 persen untuk pengguna selain rumah ibadah. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Sebelumnya, sebanyak 35 Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sepakat memberikan bantuan sambungan listrik gratis ke 392 ribu warga kurang mampu untuk wilayah Jawa Barat, Banten dan DKI Jakarta. Peran BUMN ini dikarenakan tak adanya anggaran di APBN 2018.

Menteri BUMN Rini Soemarno mengaku munculnya program ini dikarenakan dirinya mendapati masih banyak warga kurang mampu di tiga wilayah ini yang belum teraliri listrik. Padahal jaringan listrik sudah ada.

"Jadi saat saya mengunjungi Ciwidey di sana ada rumah belum tersambung listrik, padahal di depan rumah ada tiang listrik. Ternyata mereka tidak mampu bayar ke PLN dalam penyambungan pertamanya. Kalau per bulannya mereka sebenarnya mampu," cerita Rini di Kememterian BUMN, Selasa 7 Agustus 2018.

Dari data TNP2K, Rini mengaku telah mendapat data dimana ada 360 ribu warga Jawa Barat dan Banten yang tidak mampu dan belum teraliri listrik. Belum lagi wilayah DKI Jakarta yang juga masih ada sekitar 32 ribu keluarga.

Untuk itu, melalui sinergi antar BUMN, sebanyak 35 perusahaan termasuk PT PLN (Persero) beramai-ramai memberikan subsidi kepada sekitar 392 ribu rumah tangga di tiga provinsi tersebut. Hal ini juga demi membantu pemerintah dalam pencapaian target elektrifikasi nasional mencapai 99,99 persen di akhir 2019.

"Jadi kalau ditanya mengenai nilai bantuan berapa, itu sekitar Rp 360 miliar dari total sinergi BUMN untuk masyarakat Jawa Barat, Banten dan Jakarta," ucap Rini.

Rini mentarget elektrifikasi masyarakat kurang mampu Jawa Barat, Banten dan Jakarta tersebut bisa selesai pada Maret 2019. 

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya