Liputan6.com, Jakarta - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bergerak menguat pada perdagangan Rabu ini.
Mengutip Bloomberg, Rabu )8/8/2018), rupiah dibuka di angka 14.442 per dolar AS, tak berubah jika dibandingkan dengan penutupan perdagangan sebelumnya yang ada di angka 14.442 per dolar AS. Namun menjelang siang, rupiah bergerak menguat ke 14.438 per dolar AS.
Sejak pagi hingga siang hari ini, rupiah bergerak di kisaran 14.435 per dolar AS hingga 14.447 per dolar AS. Jika dihitung dari awal tahun, rupiah telah melemah 6,58 persen.
Advertisement
Sedangkan berdasarkan Kurs Referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI), rupiah dipatok di angka 14.439 per dolar AS, menguat jika dibandingkan dengan patokan sehari sebelumnya yang ada di angka 14.485 per dolar AS.
Analis senior CSA Research Institute Reza Priyambada mengatakan bahwa sentimen dari dalam negeri mengenai cadangan devisa Indonesia yang menurun menjadi salah sentimen negatif bagi fluktuasi mata uang rupiah.
Baca Juga
"Tampaknya sebagian pelaku pasar memanfaatkan sentimen itu untuk melepas sebagian aset denominasi rupiah," katanya.
Bank Indonesia mencatat, posisi cadangan devisa Indonesia sebesar USD 118,3 miliar pada akhir Juli 2018, lebih rendah dibandingkan dengan USD 119,8 miliar pada akhir Juni 2018.
Bank Indonesia menilai cadangan devisa itu mampu mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan.
Kendati demikian, menurut dia, depresiasi rupiah terhadap dolar AS relatif masih terbatas menyusul minat investor terhadap obligasi di dalam negeri masih tinggi.
"Rata-rata imbal hasil obligasi untuk tenor panjang sekitar 7,653 persen hingga 8,15 persen," paparnya.
Â
Sentimen Pertumbuhan Ekonomi
Chief Market Strategist FXTM, Hussein Sayed mengatakan bahwa sentimen terhadap ekonomi Indonesia masih baik karena laporan pertumbuhan ekonomi pada triwulan kedua.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat ekonomi Indonesia pada triwulan II-2018 tumbuh 5,27 persen secara tahunan (year on year/yoy), lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya 5,01 persen.
"Pertumbuhan itu dapat meningkatkan optimisme mengenai prospek pertumbuhan Indonesia," katanya.
Advertisement