Techno Park Pelalawan Jadi Kawasan Terluas di Indonesia

Techno Park Pelalawan, Riau akan menjadi salah satu dari lima techno park percontohan di Indonesia.

oleh Septian Deny diperbarui 10 Agu 2018, 14:16 WIB
Diterbitkan 10 Agu 2018, 14:16 WIB
Techno Park
Ilustrasi Techno Park (len.co.id)

Liputan6.com, Jakarta - Techno Park Pelalawan, Riau akan menjadi salah satu dari lima techno park  percontohan di Indonesia.

Keberadaan techno park ini diharapkan akan mendorong pengembangan inovasi dan peningkatan kesejahteraan ekonomi masyarakat sekitar.

Sekretaris Jenderal Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Haris Munandar mengatakan, ada techno park seluas 3.754 hektare (ha) ini akan menjadi pendukung bagi kerja Kemenperin dalam bidang pendidikan vokasi.

Dia menuturkan, pemerintah sangat mendukung keberadaan techno park di Pelalawan. Apalagi dalam kawasan ini telah berdiri Sekolah Tinggi Teknologi Pelalawan (ST2P) sehingga akan membantu dunia pendidikan tinggi. 

"Pemerintah sangat mendukung ST2P Pelalawan, karena membangun sumber daya manusia khususnya, di kabupaten Pelalawan," ujar dia dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat (10/8/2018).

Bupati Pelalawan, Muhammad Harris menjelaskan pembangunan Techno Park Pelalawan merupakan bagian dari perwujudan program Nawacita pemerintahan dalam mengembangkan 100 pusat sains dan techno park. 

"Pemerintahan Kabupaten Pelalawan dengan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) telah mengembangkan kawasan Techno Park Pelalawan sebagai wahana edukasi, pengembangan inovasi, dan teknologi sawit," ungkap dia.

Techno Park Pelalawan merupakan kawasan Techno Park terluas di Indonesia yang mencapai 3.754 ha. Kawasan ini terbagi atas tujuh zona antara lain pendidikan, riset, pemukiman, industri, pemukiman, konservasi, komersial, dan zona publik. 

 

Investor Jepang Berminat

20151113-Ilustrasi Investasi
lustrasi Investasi Penanaman Uang atau Modal (iStockphoto)

Saat ini, investor asal Jepang, eBioTechnology Holding Pte Ltd telah menyatakan minatnya investasi pengolahan alga di Techno Park Pelalawan. 

Group Chairman eBioTechnology Holding Pte Ltd Toshihide Nakajima, menuturkan limbah cair minyak sawit sangat cocok diolah menjadi alga dibandingkan minyak nabati lain. 

"Terdapat delapan unit pabrik sawit dalam radius 20 kilometer di kawasan Techno Park untuk menyuplai 360 ton POME per jam diolah menjadi alga," kata dia.

Menurut dia, teknologi pengolahan limbah cair sawit menjadi alga mempunyai dampak ganda bagi perekonomian lokal dan petani. 

‎"Studi kelayakan proyek investasi pengolahan POME (limbah cair sawit) menjadi alga telah berlangsung semenjak tahun lalu. Selain itu, ada keterlibatan peneliti serta mengombinasikan teknologi baik dari Indonesia dan Jepang," tutur dia.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya